Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu (kedua dari kiri). Foto: dok BTN.
Ade Hapsari Lestarini • 24 April 2025 20:17
Jakarta: PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat pertumbuhan signifikan dari sektor digital channel Bale by BTN dengan jumlah pengguna mencapai 2,4 juta per kuartal I-2025. Angka ini melesat 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,4 juta pengguna.
"Sedangkan nilai transaksi Bale by BTN tercatat mencapai Rp22,3 triliun pada akhir Maret 2025 atau naik 74 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ungkap Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 April 2025.
Sementara jumlah transaksi mencapai 492 juta kali transaksi hingga Maret 2025, melonjak 172 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar 181 juta transaksi. Perseroan tetap optimistis dengan target jumlah user Bale by BTN yang diharapkan mencapai minimal 3,6 juta hingga empat juta pada 2025.
Di sisi lain, Nixon menaparkan, BTN tetap menjaga tingkat likuiditas di tengah persaingan seperti tercermin dari rasio loan-to-deposit ratio (LDR) di level 94,4 persen pada kuartal I-2025, menurun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 96,2 persen.
Sementara itu, seiring dengan peningkatan kredit dan pembiayaan serta DPK, BTN mencatat kenaikan aset menjadi Rp468,53 triliun, bertumbuh sebesar 3,2 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp454,01 triliun.
"Dengan menjaga pertumbuhan bisnis secara konsisten dan stabil, kami optimistis target aset sebesar Rp500 triliun pada akhir tahun ini dapat tercapai," papar Nixon.
Laba BTN Syariah tumbuh jelang spin-off
Menjelang pemisahan (spin-off) menjadi Bank Umum Syariah (BUS), BTN Syariah berhasil mencatat peningkatan laba bersih sebesar Rp199 miliar pada kuartal I-2025, naik 21,1 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp164 miliar.
Unit usaha syariah (UUS) yang telah siap naik kelas ini membukukan peningkatan pembiayaan sebesar 18,2 persen yoy menjadi Rp46,26 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp39,13 triliun. Sementara itu, DPK BTN Syariah naik 19,9 persen yoy menjadi Rp51,39 triliun, dari kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp42,85 triliun.
Pertumbuhan double digit di sisi pembiayaan dan DPK tersebut mendorong peningkatan aset BTN Syariah menjadi Rp61,19 triliun pada kuartal I-2025, naik 11,6 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp54,84 triliun.
"BTN Syariah akan terus memperkuat bisnisnya sebagai bekal yang solid untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi saat UUS ini resmi menjadi BUS pada semester II tahun ini," kata Nixon.