Head of Business Strategy Kredit Pintar, M. Ary Mulyono. Foto: dok Kredit Pintar.
Ade Hapsari Lestarini • 1 December 2025 17:37
Depok: Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai strategi mendapatkan modal usaha, pengelolaan finansial, serta akses pembiayaan yang aman dan terpercaya.
Kredit Pintar gencar meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya para pegiat usaha lokal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan dan pengembangan pelaku UMKM di Indonesia.
Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan komunitas Sahabat UMKM mengedukasi pelaku usaha agar sukses mendapatkan modal usaha. Melalui program edukasi Kelas Pintar Bersama melalui kegiatan One Day Training di Artivator Space, Depok, Jawa Barat, pada Rabu, 26 November 2025, keduanya memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha.
Sementara itu, Sahabat UMKM sebagai mitra kolaborasi menyampaikan apresiasi terhadap langkah Kredit Pintar yang secara konsisten memberikan program edukasi dan peningkatan kapasitas bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.
"Program One Day Training ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peserta, memperluas wawasan, serta membuka peluang bagi UMKM Depok untuk mendapatkan akses modal yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik usaha mereka," ujar CEO & Founder PT Kreasi Dewe Indonesia, Dewi Astuti, dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Desember 2025.
Dewi membuka pandangan para peserta, bagaimana agar pinjaman modal dapat dijadikan 'kendaraan' untuk mencapai tujuan. "Bagi saya, pinjaman modal sangat membantu untuk momentum masuk market baru, ekspansi kapasitas produksi, menjawab permintaan yang meningkat, menyambut peluang besar yang tak bisa ditunda. Bukan untuk menambal masalah, tapi untuk mempercepat peluang," papar Dewi.
CEO & Founder PT Kreasi Dewe Indonesia, Dewi Astuti. Foto: dok Kredit Pintar.
UMKM harus layak dibiayai
Tak hanya itu, selanjutnya Dewi mengatakan UMKM juga harus berupaya agar 'layak dibiayai'. "Dalam arti, pelaku UMKM terlihat layak dibiayai jika laporan keuangan rapi, alur produksi jelas, permintaan stabil, reputasi
owner baik, manajemen stok terukur, perencanaan bisnis realistis, punya rekam jejak positif. Pelaku usahanya meyakinkan, bukan sekadar usahanya," jelas Dewi.
One Day Training-Kelas Pintar Bersama yang merupakan persembahan dari Kredit Pintar turut menghadirkan narasumber yang juga berkomitmen membantu UMKM dalam membangun profil usaha, yaitu Tiffany Octaviana selaku Head of Business dari SME Bureau, Credit Bureau Indonesia.
Dalam sesi diskusi, Tiffany merespons pertanyaan peserta mengenai pentingnya UMKM untuk berbadan usaha, baik PT atau CV. Tiffany mengatakan ini adalah salah satu faktor penting untuk UMKM siap naik kelas, yaitu tertib administrasi, terlebih jika ingin masuk ke pasar yang lebih luas dengan potensi bisnis lebih besar, seperti B2B, supermarket, resto dan cafe.
"Berbadan usaha saja tidak cukup, kita juga harus membangun profil usaha dan menjaga reputasi kredit usaha kita," kata dia.
Para narasumber memberikan perspektif dan wawasan mendalam mengenai peluang, tantangan, serta strategi yang dapat diterapkan UMKM dalam mengakses pembiayaan usaha. Peserta juga mendapatkan panduan praktis dalam menjaga kesehatan kredit, mempersiapkan dokumen usaha, hingga memanfaatkan teknologi finansial secara bijak.
Head of Business Strategy Kredit Pintar, M. Ary Mulyono, menyampaikan program ini merupakan bagian dari upaya Kredit Pintar untuk memberdayakan UMKM di seluruh Indonesia.
"Kami percaya UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Melalui pelatihan seperti ini, kami ingin memberikan dukungan nyata berupa edukasi dan akses informasi agar pelaku UMKM dapat berkembang, mendapatkan modal dengan lebih mudah, serta mampu meningkatkan daya saing usaha mereka," ujar dia.