FTA Indonesia–EAEU di Depan Mata, Mayoritas Barang Bebas Bea Masuk

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov. Foto: Metrotvnews.com/Muhammad Reyhansyah

FTA Indonesia–EAEU di Depan Mata, Mayoritas Barang Bebas Bea Masuk

Muhammad Reyhansyah • 19 December 2025 16:07

Jakarta: Indonesia dan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU) dijadwalkan menandatangani perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) pada Minggu, 21 Desember 2025, di St. Petersburg, Rusia.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengatakan, penandatanganan FTA tersebut akan berlangsung bertepatan dengan pertemuan para pemimpin EAEU, dan disaksikan langsung oleh pimpinan negara-negara anggota blok ekonomi tersebut.

“Perjanjian perdagangan bebas yang telah lama dinantikan antara lima negara anggota EAEU dan Indonesia akan ditandatangani di St. Petersburg,” ujar Dubes Tolchenov dalam jumpa media di Jakarta, 19 Desember 2025.

Dari pihak Indonesia, FTA tersebut rencananya akan ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, sementara dari Rusia akan diwakili oleh Wakil Perdana Menteri Alexey Overchuk. Adapun negara anggota EAEU lainnya diperkirakan akan diwakili pejabat setingkat wakil perdana menteri.

Tolchenov menjelaskan, proses perundingan FTA ini memakan waktu sekitar tiga tahun, namun seluruh pihak berhasil menyelesaikan pembahasan dokumen dalam waktu yang relatif singkat hingga siap untuk ditandatangani pada akhir 2025.

Setelah penandatanganan, perjanjian tersebut masih harus melalui proses ratifikasi di parlemen Indonesia dan lima negara anggota EAEU sebelum dapat diimplementasikan secara penuh.

Meski substansi rinci FTA belum diumumkan ke publik, Dubes Tolchenov mengungkapkan bahwa sebagian besar produk perdagangan dari kedua pihak akan menikmati penghapusan tarif.

“Dari berbagai sumber yang saya dengar, sekitar 80 persen bahkan lebih dari 90 persen barang dari kedua belah pihak akan dikenakan tarif nol,” jelas Dubes Tolchenov.

Menurut Dubes Tolchenov, FTA ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dan negara-negara EAEU, sekaligus membuka peluang ekspor dan impor yang lebih besar bagi kedua pihak.

Ia menekankan bahwa kerja sama perdagangan harus dipahami sebagai proses dua arah, bukan semata-mata mendorong ekspor, tetapi juga membuka ruang impor yang saling menguntungkan.

"Saya berharap perjanjian ini benar-benar bermanfaat dan dapat diimplementasikan secara operasional. Kedua pihak, baik Indonesia maupun negara-negara anggota EAEU, diharapkan mampu memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan ekspor sekaligus impor dari Indonesia, mengingat kami juga sedang mencari berbagai produk yang tersedia di Indonesia," kata Dubes Tolchenov.

Penandatanganan FTA Indonesia–EAEU ini dinilai menjadi salah satu capaian penting dalam hubungan ekonomi bilateral dan regional sepanjang 2025, sekaligus membuka prospek kerja sama perdagangan yang lebih luas pada tahun-tahun mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)