BPBD Nagan Raya, Aceh mendirikan tenda di kawasan perbukitan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, guna menamping 2.510 jiwa warga yang kehilangan tempat tinggal dan terdampak banjir bandang, Kamis (4/12/2025). ANTARA/HO-BPBD Nagan Raya
Lukman Diah Sari • 7 December 2025 13:03
Nagan Raya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, memastikan sebanyak 110 Kepala Keluarga (KK) di Desa Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, masih terisolasi hingga Minggu, 7 Desember 2025. Hal itu lantaran satu jembatan rangka baja yang membentang di aliran sungai setempat dihempas banjir bandang pekan lalu.
“Saat ini akses transportasi masyarakat masih terputus, banyak warga terkurung akibat putusnya jembatan,” kata Kepala BPBD Kabupaten Nagan Raya Irfanda Rinaldi kepada Antara, di Nagan Raya, Minggu, 7 Desember 2025.
Ia menyebutkan satu jembatan rangka baja yang putus tersebut memiliki bentang panjang mencapai 120 meter, dengan lebar sekitar 5-6 meter. Jembatan tersebut selama ini digunakan masyarakat sebagai akses transportasi.
"Akibat putusnya jembatan, saat ini masyarakat menggunakan perahu mesin agar bisa keluar dari desa menuju ke pusat kecamatan atau pusat kabupaten," jelas dia.
Irfanda mengatakan BPBD Kabupaten Nagan Raya telah mendistribusikan aneka bantuan kepada 110 KK di Desa Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur. Terhadap kerusakan jembatan, kata dia, telah dilakukan pendataan dan lokasi bencana bencana, dan telah ditinjau oleh Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan, Wabup Raja Sayang, dan pejabat daerah lainnya.
Ilustrasi. Jembatan putus di Kabupaten Bireuen, Aceh. Foto: Metrotvnews.com/Fajri Fatmawati
Pihaknya saat ini terus berusaha menyalurkan bantuan ke sejumlah titik lokasi bencana, sehingga diharapkan tidak ada masyarakat yang kekurangan pasokan makanan serta kebutuhan lainnya pada masa tanggap darurat.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya memastikan sebanyak 1.807 rumah milik warga di tiga kecamatan, terdiri dari Beutong Ateuh Banggalang, Darul Makmur, dan Tripa Makmur, mengalami kerusakan akibat terjangan banjir bandang. Dari 1.807 rumah yang terkena banjir bandang, sebanyak 487 rumah dilaporkan rusak berat, 283 rumah rusak sedang, serta 1.043 rumah rusak ringan.