Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Foto: dok Kemenkeu.
Husen Miftahudin • 20 September 2023 16:42
Bali: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sebagai salah satu sumber pasokan energi yang utama, sektor minyak dan gas (migas) mendapatkan tekanan yang cukup besar.
Di tengah kontestasi geopolitik, migas menjadi salah satu komoditas strategis yang dijadikan instrumen ketegangan geopolitik tersebut. Sementara di sisi yang lainnya, sektor migas juga menjadi perhatian utama para aktivis perubahan iklim.
"Anda terjepit di antara dua pergeseran dan persaingan global yang sangat kuat yaitu masalah geopolitik dan perubahan iklim. Indonesia adalah negara yang besar. Kita harus bisa merespons hal tersebut," ungkap Sri Mulyani dalam Acara The 4th International Convention on Indonesian Oil and Gas 2023 di Bali, Rabu, 20 September 2023.
Menkeu mengatakan sebagai negara yang memiliki potensi migas sangat besar, kondisi geopolitik dan perubahan iklim perlu direspons secara tepat dan seimbang. Pemerintah pun akan terus memberikan berbagai dukungan untuk meningkatkan kinerja migas di Indonesia.
"Alat fiskal kita berupa insentif perpajakan di tingkat produsen, dalam bentuk subsidi kepada konsumen, serta perbaikan rezim. Ini merupakan bukti Indonesia akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki iklim investasi," tegas dia.
Baca juga: Proyek Strategis Garapan Pertamina Diklaim untuk Jaga Ketahanan Energi Nasional