34.000 Orang Telantar akibat Banjir di Libya Timur

Kehancuran akibat terjangan banjir yang dipicu Badai Daniel di Derna, Libya, 12 September 2023. (AP/Jamal Alkomaty)

34.000 Orang Telantar akibat Banjir di Libya Timur

Willy Haryono • 13 September 2023 18:35

Tripoli: Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), salah satu badan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan bahwa setidaknya 34.000 orang di Libya telantar dan kehilangan tempat tinggal usai terjangan banjir yang dipicu Badai Daniel.

Derna, lokasi di mana Badai Daniel menyebabkan dua bendungan jebol, merupakan kota yang terkena dampak terparah dari banjir, lapor kantor berita BBC, Rabu, 13 September 2023.

Korban tewas banjir Libya sejauh ini telah melampaui 5.300 orang. Tempat berlindung dan barang-barang non-makanan diperlukan bagi para keluarga terdampak, kata IOM, seraya menambahkan bahwa mendapatkan bantuan tidaklah mudah karena sebagian besar jalan di Derna masih terendam banjir, terhambat atau rusak.

"Mereka bilang ini seperti hari kiamat," kata seorang jurnalis Libya kepada BBC. Pejabat Palang Merah mengatakan setidaknya 10.000 orang dinyatakan hilang di lokasi banjir. Kamar jenazah di sejumlah rumah sakit kewalahan menangani lonjakan korban di saat pencarian ribuan orang hilang terus dilakukan.

Mayat-mayat menumpuk di kuburan massal, dan sangat sedikit warga yang dapat mengidentifikasi mereka, kata Tariq al-Kharraz, perwakilan pemerintah Libya timur kepada The Guardian. Ia juga mengatakan bahwa beberapa permukiman warga beserta korban tewasnya telah tersapu ke laut.

Badai Daniel

"Komite Martir (telah dibentuk untuk) mengidentifikasi orang-orang hilang dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi serta menguburkan mereka sesuai hukum dan standar syariah,” kata Menteri Negara Urusan Kabinet Libya, Adel Juma kepada CNN.

Badai Daniel telah memutus komunikasi, sehingga tugas mencari korban selamat menjadi semakin sulit. Libya berada dalam krisis sejak 2011 ketika penguasa lama Kolonel Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh.

Terbunuhnya Gaddafi menyebabkan Libya terpecah dua menjadi pemerintahan sementara yang diakui secara internasional di Tripoli (di barat), dan pemerintahan di Tobruk (di timur) pada 2014.

Warga meminta informasi di media sosial tentang kerabat mereka yang hilang. Banyak dari mereka marah atas kegagalan pemerintah setempat dalam memperingatkan bahwa bendungan-bendungan di Derna berisiko jebol.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)