IHSG Pagi Cerah, 226 Saham Menguat!

Ilustrasi. FOTO: dok MI

IHSG Pagi Cerah, 226 Saham Menguat!

Angga Bratadharma • 14 June 2023 09:37

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terpantau bergerak di area hijau sejalan dengan adanya sentimen positif. Penguatan indeks acuan saham Indonesia juga sejalan dengan gerak bursa saham Wall Street yang berakhir di area hijau usai data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai ekspektasi.

IHSG Rabu, 14 Juni 2023, perdagangan pagi dibuka di posisi 6.718 dan tak berapa lama menguat ke level 6.719. Posisi tertinggi di 6.744 dan terendah di 6.714. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 2,05 miliar lembar saham senilai Rp804 miliar. Sebanyak 226 saham menguat, sebanyak 168 saham tertekan, dan sebanyak 187 saham stagnan.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat terpantau menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu terjadi setelah data inflasi Mei menambah optimisme investor Federal Reserve akan melewatkan kenaikan suku bunga pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 145,79 poin atau 0,43 persen menjadi 34.212,12. Sedangkan indeks S&P 500 bertambah 30,08 poin atau 0,69 persen menjadi 4.369,01. Indeks Komposit Nasdaq naik 111,40 poin atau 0,83 persen menjadi 13.573,32.

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material dan industri memimpin kenaikan dan naik masing-masing 2,33 persen serta 1,16 persen. Sedangkan utilitas melawan tren dengan kehilangan 0,06 persen.

Kemudian, emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena data inflasi Amerika Serikat (AS) sejalan dengan ekspektasi pasar. Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Agustus turun USD11,10 atau 0,56 persen menjadi USD1.958,60 per ons.

Sementara itu, perak untuk pengiriman Juli turun sebanyak 23,70 sen atau 0,99 persen menjadi USD23,822 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli turun USD13,40 atau 1,35 persen menjadi USD981,90 per ons.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)