Toni Kroos. (Foto: AFP/Javier Soriano)
Medcom • 1 September 2023 15:25
Madrid: Gelandang Real Madrid, Toni Kroos menyuarakan rasa frustrasinya terhadap para pemain yang memilih meninggalkan Eropa ke Arab Saudi musim panas ini.
Kroos, yang menolak kepindahannya ke Timur Tengah awal tahun ini, memicu kontroversi dengan komentarnya mengenai transfer pemain internasional muda Spanyol 21 tahun Gabri Veiga dari Celta Vigo ke Al-Ahli.
Veiga mempunyai minat dari seluruh Eropa dan bahkan diketahui hampir pindah ke Napoli sebelum secara mengejutkan menerima tawaran dari Al-Ahli, dengan Kroos secara terbuka mencap langkah itu "memalukan".
Meskipun ia bersikeras bahwa catatan hak asasi manusia yang mengkhawatirkan di negara tersebut adalah alasan yang cukup baginya untuk menolak pindah ke Arab Saudi, Kroos mengatakan kepada Sports Illustrated bahwa tingkat sepakbola yang ditawarkan di Timur Tengah seharusnya lebih menjadi masalah bagi para pemain yang memiliki hak asasi manusia.
“Setiap orang harus membuat keputusan ini sendiri, seperti Cristiano Ronaldo, yang memutuskan untuk melakukannya menjelang akhir kariernya,” kata Kroos, dikutip dari 90 min.
“Namun, menjadi sangat sulit ketika pemain yang sedang dalam karir mereka dan memiliki kualitas untuk bermain di klub top Eropa memutuskan untuk melakukan perubahan seperti itu,” lanjut Kroos menyindir transfer yang dilakukan oleh Veiga.
Menurut Kroos, kepindahan pemain berusia 21 tahun terebut hanya karena “uang” yang menggiurkan.
“Dan kemudian dikatakan bahwa mereka memainkan sepak bola yang ambisius di sana dan ini semua tentang uang. Pada akhirnya, keputusannya adalah demi uang dan menentang sepak bola,” sambungnya.
Kroos memasuki musim kesepuluhnya di Real Madrid dan pemain berusia 33 tahun itu mengakui bahwa ia tidak menganggap enteng pencapaian tersebut.
“Itu adalah nomor yang spesial bagi saya, terutama karena saya sudah tidak bermain di mana pun selama sembilan tahun, tapi untuk klub yang sangat spesial,” ujarnya.
“Di Real Anda harus terus-menerus memenuhi standar tertinggi dan selalu memberikan hasil. Jika Anda bermain buruk di sana selama dua tahun, sulit untuk memiliki karier yang panjang di sana. Sepuluh tahun di Real Madrid: kedengarannya bagus,” pungkas pemain Jerman tersebut.
Kroos mengakui bahwa keluarganya sangat nyaman untuk tinggal di Spanyol. Semua kondisi telah diatur agar sesuai dengan keinginan dirinya dan keluarganya.
“(Keluarga saya) semua merasa sangat nyaman di negara ini. Lalu cuaca adalah masalah yang sudah biasa kami alami. Kehidupan secara umum di Madrid menyenangkan, kami telah mengatur segalanya agar sesuai dengan kami,” kata Kroos.
“Jadi beberapa faktor telah berubah selama bertahun-tahun dan setiap tahun kami berada di sini, kami semakin bisa membayangkan untuk bertahan. Jadi itulah rencananya, kami akan tetap di Madrid setelah karier saya berakhir, kapan pun itu akan terjadi,” tutupnya. (Jennifer Carorine Gouw/90 min)