Korban Tewas Gelombang Panas Ekstrem di India Dekati 170 Orang

Seorang wanita menutupi anaknya dengan kain di tengah gelombang panas di New Delhi, India. (EPA)

Korban Tewas Gelombang Panas Ekstrem di India Dekati 170 Orang

Willy Haryono • 20 June 2023 15:53

New Delhi: Gelombang panas ekstrem di dua negara bagian terpadat di India telah membuat rumah sakit kewalahan, memenuhi kapasitas kamar mayat dan mengganggu aliran listrik, memaksa staf mengipaskan buku untuk mendinginkan pasien. Kondisi ekstrem ini telah menelan korban jiwa, yang jumlahnya hampir mencapai 170 orang.

Di negara bagian utara Uttar Pradesh, 119 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit terkait panas ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Sementara negara bagian Bihar melaporkan 47 kematian, menurut laporan berita lokal dan pejabat kesehatan.

"Begitu banyak orang sekarat karena panas, sehingga kami tidak punya waktu semenit pun untuk beristirahat. Pada hari Minggu, saya membawa 26 mayat," kata Jitendra Kumar Yadav, seorang pengemudi mobil jenazah di kota Deoria, berjarak sekitar 110 kilometer dari Ballia.

Penduduk lain mengatakan mereka takut pergi keluar rumah setelah tengah hari karena panasnya begitu terik.

Dikutip dari Al Arabiya News, Selasa, 20 Juni 2023, rumah sakit terbesar di distrik Ballia di Uttar Pradesh tidak mampu menampung lebih banyak pasien. Para pejabat mengatakan kamar mayat penuh setelah 54 orang, semuanya orang lanjut usia yang menderita berbagai masalah kesehatan, meninggal akibat gelombang panas.

Beberapa keluarga diminta membawa pulang jenazah kerabat mereka.

Hari Minggu lalu, menteri kesehatan negara bagian, Brajesh Pathak, mengatakan bahwa tim beranggotakan dua orang akan menyelidiki apa yang menyebabkan banyak kematian dan mengklasifikasikan berapa banyak yang terkait langsung dengan panas.

Sementara wilayah utara India terkenal dengan panas terik selama musim panas, suhu secara konsisten di atas normal, menurut Departemen Meteorologi India. Suhu tertinggi sejauh ini terpantau mencapai 43,5 derajat Celcius.

Status gelombang panas baru diterapkan di India jika suhu udara mencapai setidaknya 4,5 C di atas normal, atau jika suhu di atas 45 C.

"Kami telah mengeluarkan peringatan gelombang panas selama beberapa hari terakhir," kata Atul Kumar Singh, seorang ilmuwan di IMD.

Meski sudah diperingatkan, para pejabat pemerintah tidak meminta warga bersiap menghadapi panas hingga Minggu kemarin, ketika jumlah korban tewas mulai meningkat. Selain gelombang panas, penderitaan warga semakin bertambah oleh pemadaman listrik konsisten di seluruh wilayah, membuat orang tidak memiliki aliran air, kipas angin, atau AC.

Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengatakan bahwa pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memastikan pasokan listrik tidak terputus. Ia mengimbau warga untuk bekerja sama dan menggunakan listrik secara bijak.

"Setiap desa dan setiap kota harus mendapat pasokan listrik yang cukup selama panas terik ini. Jika ada kesalahan yang terjadi, itu harus segera ditangani," ucapnya pada Jumat malam.

Baca juga:  Tersengat Panas Ekstrem Hingga 43 Derajat, 96 Orang di India Tewas

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)