Alami Kekeringan, BPBD Pasok Air Bersih ke 6 Desa di Demak

Demak: Sejumlah desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai kekurangan air bersih. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak mulai mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan sudah ada enam desa yang dipasok air bersih. Keenam desa itu, yakni Desa Sukodono Bonang, Kebonbatur Mranggen, Batu Karangtengah, Sriwulan Sayung, Raji Demak dan Wisma Haji.

"Sampai saat ini sudah ada 48 tanki yang didistribusikan. Satu tangki bisa 1.000 sampai 1.500 liter. Pendistribusian kami bekerjasama dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)," ujar Agus, Senin, 3 Juli 023.

Kendati sudah ada enam desa yang dilakukan droping air bersih, BPBD Demak mengeklaim kondisi saat ini masih relatif aman. Sebab, suplay air dari Waduk Kedung Ombo masih tersedia.

"Masih wajar (kekeringan di desa). Karena rawanya di Demak itu diawali dari Penutupan Waduk Kedung Ombo. Karena ada Perbaikan Saluran Irigasi dan kabarnya akan dilaksanakan pada Juli-Oktober nanti. Maka Saat itulah Demak mulai Kekeringan," kata Agus.

Sebagian besar sumber air baku di Kota Wali bergantung pada PDAM, Pamsimas, dan sumur. Untuk air sumur, warga mengandalkan air permukaan sungai yang sebagian besar dari Waduk Kedung Ombo. Sehingga apabila ada perbaikan irigasi dan penutupan waduk, maka kebutuhan air di Demak dipastikan akan sangat terganggu.

"Maka kami waspadanya di itu (Juli-Oktober). Karena biasanya ada, biasanya tidak. Kemudian apabila emang ada, kita sudah terbiasa, kita selalu kordinasi listas sektor untuk antisipasi dan droping air," papar Agus.

Sebelumnya, BPBD Demak menyebutkan seluruh kecamatan di Kota Wali berpotensi alami kekeringan. Kendati merata, ancaman tersebut hanya potensi berada di 99 desa dari 249 desa dan kelurahan.