Ilustrasi. FOTO: Medcom
Angga Bratadharma • 27 July 2023 08:09
Jakarta: Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansyah mendorong perbankan dan penegak hukum untuk mempermudah penanganan kasus penipuan perbankan yang dialami masyarakat. Ia meminta penegak hukum dan pihak terkait tidak melihat besar kecil dana yang hilang dari korban, namun lebih kepada dedikasi melayani rakyat.
"Karena bisa jadi dana yang mungkin dianggap kecil untuk seseorang, tapi menjadi sangat besar dan berarti untuk orang lain. Penegak hukum dan pihak internal perbankan harus memiliki empati terhadap para korban penipuan," kata Charles Meikyansyah, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Juli 2023.
"Jangan mempersulit penanganan kasus yang akan membuat korban semakin terbebani. Beri pelayanan terbaik dan kemudahan bagi korban karena untuk melihat informasi kebenaran dari transaksi keuangan kan tidak sulit," tambah Charles.
Berbagai model penipuan kini tengah marak dan tidak sedikit masyarakat menjadi korban. Mulai dari penipuan dengan memanfaatkan kebocoran data pribadi nasabah, scamming, hingga phishing scam dengan berbagai macam metode pencurian data informasi yang memungkinkan penipu meretas korban.
Terbaru, jagat maya dihebohkan dengan unggahan tentang adanya pop up peringatan virus di aplikasi mobile banking BCA yang apabila notifikasi itu diklik, diyakini saldo akan terambil seluruhnya oleh peretas. Berita tersebut lantas membuat gempar warganet Indonesia.
Selain itu juga beredar isu ada hacker yang mengaku mendapatkan dan menjual data nasabah kartu kredit salah satu bank swasta. Data yang didapatkan peretas itu disebut berupa alamat, email, hingga nomor telepon. Dengan berbagai fenomena kejahatan elektronik perbankan itu, Charles juga mendorong perbankan menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat.
"Dengan adanya edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat tidak mudah termakan isu hacker perbankan. Edukasi dan sosialisasi yang masif juga penting menyasar kalangan yang masih kurang dalam literasi digital. Negara juga harus hadir untuk memastikan keamanan siber bagi warganya," ucapnya.
"Kebocoran data pribadi merupakan hal yang sangat serius dan harus menjadi perhatian pemerintah karena sangat merugikan masyarakat," tuturnya.
Tak hanya ia juga menyinggung mengenai penguatan sistem keamanan perbankan. Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan publik dan tentunya melindungi masyarakat dari kasus-kasus penipuan, khususnya para nasabah dari masing-masing bank.
"Sekarang ini banyak sekali modus-modus penipuan yang memanfaatkan aplikasi mobile banking lewat virus maupun malware atau teknis peretasan lainnya. Sistem keamanan perbankan harus lebih diperkuat," pungkasnya.