Haiti Terima Tawaran Kenya untuk Amankan Negara di Tengah Krisis

Aksi kekerasan dan kejahatan merajalela di banyak wilayah di Haiti. (EPA)

Haiti Terima Tawaran Kenya untuk Amankan Negara di Tengah Krisis

Medcom • 31 July 2023 16:45

Port-au-Prince: Pemerintah Haiti menyambut "dengan suka cita" tawaran Kenya untuk memimpin pasukan multinasional berkekuatan 1.000 personel dalam meningkatkan keamanan di negara Karibia yang sedang dilanda kekerasan itu.

"Haiti menghargai ekspresi solidaritas Afrika ini," ucap Menteri Luar Negeri Haiti Jean Victor Geneus

"Kami akan menyambut misi evaluasi yang diusulkan Kenya," sambungnya, dikutip dari Al Arabiya News, Minggu, 30 Juli 2023.

Sabtu kemarin, Kenya mengumumkan bahwa pihaknya siap mengerahkan 1.000 agen untuk membantu melatih dan mendukung rekan-rekan mereka di Haiti dalam memerangi gerombolan geng kriminal yang telah menguasai sebagian besar ibu kota Port-au-Prince.

"Kenya mempertimbangkan secara positif untuk memimpin Pasukan Multi-Nasional ke Haiti," kata pernyataan otoritas Kenya yang diunggah Menlu Alfred Mutua.

Kenya, negara yang dipandang sebagai jangkar demokrasi Afrika Timur, juga pernah berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian di wilayahnya sendiri, termasuk di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) dan Somalia.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan personel kedutaan besar yang tidak memiliki urgensi untuk memboyong keluarganya meninggalkan Haiti secepat mungkin pekan ini. 

Sebuah kelompok gangster di Haiti menguasai sekitar 80 persen Por-au-Prince. Di ibu kota Haiti tersebut, sejumlah aksi kriminal seperti penculikan untuk uang tebusan, pembajakan mobil, pemerkosaan dan perampokan bersenjata dianggap hal biasa. 

Sebagai negara termiskin di Belahan Barat dan dengan pemerintahan lemah serta aparat penegak keamanan yang kewalahan, Haiti mengalami krisis kemanusiaan, politik dan keamanan yang semakin parah.

Baik Perdana Menteri Ariel Henry maupun Sekjen PBB Antonio Guterres telah menyerukan intervensi internasional selama hampir satu tahun. Sampai sekarang, tidak ada negara yang melangkah maju.

Misi penjaga perdamaian PBB beroperasi di Haiti dari 2004 hingga 2017, tetapi kehilangan dukungan setelah terjadinya wabah kolera yang merenggut 9.500 nyawa. (Hillary Sitohang)

Baca juga:  Perawat Asal AS Beserta Anaknya Diculik saat Sedang Bekerja di Haiti

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)