Ilustrasi pembalakan liar. (AP Photo/Marco Ugarte, File)
Willy Haryono • 29 October 2023 13:47
Kinshasa: Congo King Baisheng Forestry Development, sebuah perusahaan kayu Tiongkok yang beroperasi di Republik Demokratik Kongo, dilarang untuk mengekspor kayu dari negara tersebut.
Sejak tahun lalu, menurut laporan organisasi nirlaba Global Witness, perusahaan tersebut telah secara ilegal mengekspor kayu senilai jutaan dolar dari RD Kongo ke Tiongkok.
Praktik itu tetap dilakukan meski Tiongkok telah berjanji untuk mengatasi deforestasi global.
Dengan menggunakan citra satelit, Global Witness melaporkan bahwa meski konsesi penebangan Congo King Baisheng Forestry Development milik Tiongkok telah ditangguhkan oleh kementerian lingkungan hidup Kongo pada April 2022, perusahaan tersebut terus menebang secara ilegal pohon kayu keras langka di hutan hujan.
Masih dari laporan Global Witness yang dirilis Rabu lalu, Congo King Baisheng Forestry Development telah mengekspor kayu ilegal senilai lebih dari USD5 juta dari RD Kongo ke Tiongkok antara bulan Juni dan Desember 2022.
Mengutip dari laman Channel News Asia, Minggu, 29 Oktober 2023, kayu-kayu ilegal itu dilaporkan telah dikirim ke perusahaan induknya, Wan Peng International, melalui pelabuhan Zhangjiagang dekat Shanghai.
Global Witness, yang menentang penyalahgunaan kekuasaan untuk melindungi lingkungan dan hak asasi manusia, melacak pergerakan pengiriman dari RD Kongo ke Tiongkok dan membandingkannya dengan data Bea Cukai Tiongkok.
Organisasi internasional tersebut mengatakan bahwa laporan itu menyoroti permasalahan tata kelola yang dihadapi industri penebangan kayu di RD Kongo, termasuk "korupsi, pembalakan liar, dan konflik dengan masyarakat hutan."
Ketika sebuah komisi yang terdiri dari para menteri Kongo mengunjungi 52 konsesi penebangan kayu tahun ini, hanya satu dari empat konsesi tersebut beroperasi sesuai standar hukum.