Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 30 October 2023 17:04
Jakarta: Pelemahan pasar saham global turut menekan kondisi pasar saham Indonesia. Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 27 Oktober 2023 melemah 2,61 persen (month to date/mtd) ke level 6.758,79, merosot dari September 2023 yang tercatat 6.939,89.
Pelemahan tersebut diwarnai dengan adanya penarikan dana oleh investor asing sebesar Rp6,37 triliun dalam sebulan berjalan di Oktober 2023. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi ketimbang penarikan yang terjadi di Agustus 2023, yaitu Rp4,06 triliun dalam sebulan berjalan.
"Secara year to date (ytd/tahun berjalan), IHSG tercatat melemah tipis sebesar 1,34 persen dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp11,61 triliun, sedangkan September 2023 net sell sebesar Rp5,24 triliun (ytd)," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring, Senin, 30 Oktober 2023.
Dari sisi likuiditas transaksi, lanjut Inarno, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Oktober 2023 turun menjadi Rp10,32 triliun (mtd) dan turun Rp10,47 triliun (ytd).
Catatan kurang apik juga terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang mencatatkan aliran modal keluar. Sejalan dengan pergerakan global, pasar SBN per 26 Oktober 2023 membukukan outflow investor asing sebesar Rp13,63 triliun (mtd), sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 40,86 bps (mtd) di seluruh tenor.
"Secara tahun berjalan, yield SBN naik rata-rata sebesar 25,48 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp47,19 triliun (ytd)," jelas Inarno.
Baca juga: Data Bursa Sepekan Anjlok, Kapitalisasi Pasar dan IHSG Merosot