Ketua RT 01 RW 06 Kampung Ketapang, Den Komar.
Hendrik Simorangkir • 27 October 2023 19:24
Tangerang: MG, salah seorang terduga teroris yang berasal dari kelompok Anshor Daulah (AD), dibekuk Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Jalan Sawah Darat, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. MG baru dua bulan mendiami rumah kontrakan di lokasi tersebut.
"Iya kurang lebih baru dua bulan dia (MG) tinggal. Dia juga tinggal tanpa ada laporan ke saya," ujar Ketua RT 01 RW 06 Kampung Ketapang, Den Komar, Jumat, 27 Oktober 2023.
Menurut Komar, dirinya tidak mengetahui adanya informasi terkait penangkapan terduga teroris. Saat itu, ia hanya diminta tolong oleh salah satu polisi untuk mendatangi salah satu rumah di wilayahnya.
"Sebelumnya saya belum dikasih tahu, tapi dari Binmas baru kasih tahu untuk membantu penangkapan diduga teroris, saya harus membantu," katanya.
Komar menuturkan, penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri tersebut terjadi pada pukul 07.00 WIB. Saat penangkapan, lanjutnya, kepolisian pun membawa MG serta sejumlah barang bukti.
"Saat itu saya hanya mengetuk pintu, dibukakan oleh dia (MG) dan langsung ditangkap polisi. Saat penangkapan, di dalam rumah ada istri dan satu anaknya yang masih balita," jelasnya.
"Yang dibawa itu dua HP (handphone) dan dua buku dengan sampul berwarna kuning yang bertuliskan bahasa arab," sambungnya.
Komar pun baru mengetahui jika MG adalah seorang juru parkir di salah satu wilayah di Muara Karang, Jakarta Utara, setelah dijelaskan oleh istri terduga pelaku teroris itu.
"Saat ini rumah itu sudah sepi. Istrinya diungsikan di tempat pamannya di wilayah Jakarta," ucap dia.
Sementara, Ahmad, salah satu tetangganya yang juga membuka warung kelontong mengaku, jika MG hampir tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar. MG tinggal bersama istri dan seorang anaknya yang masih balita.
"Kehidupannya selama dua bulan selalu tertutup. Dia (MG) baru dua bulan tinggal di sini. Sebelumnya sih dari Kalideres (Jakarta Barat). Orangnya kalem, dia pendiam. Kalau menurut saya juga memang kurang bergaul. Perawakannya agak pendek, terus ada jenggotnya. Pakaiannya itu biasanya pakai celana cingkrang," jelas Agus.
"Yang selalu keluar rumah itu dia (MG). Jadi sebelum dia pergi kerja pukul 10.00 WIB, dia selalu belanja air ataupun makanan di warung saya. Kalau pulangnya perkiraan pukul 21.00 WIB, tapi dia sempetin belanja di sini juga," sambungnya.
Agus pun kaget saat polisi mendatangi rumah MG pada pukul 07.30 WIB. Dirinya masih belum menyangka jika MG merupakan salah satu terduga teroris.
"Enggak nyangka, polisi banyak yang datang langsung tangkap dia (MG). Saya masih berpikir jika ada kesalahan yang kecil. Saya baru tahu kalau dia itu terduga teroris dari ketua RT," jelasnya.