Sekretaris Daerah dan sebagai Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Moch Zen. MI/ Kristiadi
Tasikmalaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, gencar melakukan edukasi, pelatihan mitigasi bencana di berbagai daerah menyusul adanya potensi bencana hidrometeorologi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Moch Zen, mengatakan intensitas hujan tinggi yang terjadi di daerahnya masih ada potensi bahaya dan berbagai langkah terus dilakukan kepada masyarakat supaya waspada. Namun, berbagai bencana yang terjadi dapat menyebabkan longsor, banjir, pohon tumbang dan pergerakan tanah.
"Kesiapsiagaan harus dilakukan terutamanya kepada masyarakat melalui edukasi, pelatihan mitigasi termasuk petugas gabungan mulai TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana, relawan tetap siaga menghadapi bencana. Karena, bencana hidrometeorologi di daerahnya adanya potensi berupa longsor, banjir, pohon tumbang, banjir rob dan pergerakan tanah," kata Zen, Selasa, 22 Oktober 2024.
Zen mengatakan intensitas hujan tinggi yang terjadi di daerahnya secara geografis, geologis dan hidrologis memang memiliki perbukitan, tebing hingga kontur tanah labil sangat mudah terjadi bencana longsor, pergerakan tanah dan pohon tumbang. Namun, musim penghujan di tahun ini berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi Oktober-November dapat menyebabkan banyanya bencana yang harus diwaspadai.
"Bencana hidrometeorologi di wilayahnya ada di peringat ke 2 di Jawa Barat berupa longsor dan sering terjadi di berbagai daerah seperti Kecamatan Salawu, Taraju, Culamega, Sodonghilir, Cigalontang, Gunungtanjung, Salopa, Sukaraja, Karangjaya, Parungponteng, Puspahiang, Karangnunggal dan Bojonggambir. Kami berharap, agar masyarakat yang berada di zona berbahaya supaya selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagan," jelasnya.
Menurutnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana alam harus selalu dilakukan terutama tidak hanya kejadian alam banjir, longsor tapi gempa bumi yang tidak bisa diprediksi akan mengalami dampak luar biasa. Namun, upaya simulasi, pelatihan mitigasi bencana selama ini gencar dilakukan agar masyarakat selalu waspada mengingat daerahnya memiliki laut, gunung, tebing, jurang harus selalu waspada.
"Kesiapsiagan yang dilakukannya selama ini masih terus dilakukan dan pemerintah daerah juga telah siap menghadapi berbagai bencana termasuk peralatan berupa senso, sepatu bot, jas hujan, ekskavator dan lainnya. Kami minta agar warga selalu waspada, yang mana saat ini musim penghujan mulai terjadi di berbagai daerah," ujarnya.