IHSG melemah. Foto: MI/Ramdani.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun pada perdagangan hari ini. IHSG terkoreksi setelah minimnya sentimen dari ekonomi global yang diperkirakan akan alami resesi.
Melansir
Investing.com, Selasa 2 Januari 2024, IHSG jatuh 0,10 persen ke level 7.264 pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG sudah naik 6,16 persen dalam setahun. Volume perdagangan tercatat sebesar 1,76 miliar lembar. Pada perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup turun 0,43 persen di level 7.272,79.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dan menguat terbatas dalam range 7.240 hingga 7.300," jelas analisis Tim Riset Ajaib, Selasa, 2 Januari 2024.
Sentimen dalam negeri
Sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain berasal dari dalam negeri yakni Indeks PMI manufaktur Indonesia versi S&P Global mempertahankan posisi ekspansif sebesar 52,2 pada Desember 2023.
Perolehan tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 51,7, sekaligus tercatat ekspansif dalam 28 bulan beruntun. Sementara, sepanjang 2023 IHSG menguat 6,16 persen.
Pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sejak awal tahun tercatat 79 emiten dan menjadi rekor IPO terbanyak sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI). Di sisi lain, di seluruh pasar ekuitas investor asing catatkan jual bersih senilai Rp6,18 triliun di 2023.
Sentimen mancanegara
Dari mancanegara, Badan Statistik Nasional China (NBS) mencatat PMI manufaktur pada Desember 2023 turun ke level 49 dari bulan sebelumnya sebesar 49,5, menambah level kontraksi dalam tiga bulan beruntun.
Industri manufaktur turun sejalan dengan melemahnya sektor properti, risiko deflasi dan volatilitas ekonomi global. Di sisi lain, Korea Selatan pada Desember 2023, catatkan surplus neraca dagang sebesar USD4,48 miliar, lebih tinggi dari November 2023 sebesar USD3,78 miliar.