Menlu AS Antony Blinken peringatkan ISIS bisa gunakan momentum untuk kembali ke Suriah. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 10 December 2024 07:39
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memperingatkan, kelompok teror Islamic State (ISIS) akan mencoba menggunakan periode ini untuk membangun kembali kemampuan di Suriah. Ia menegaskan, Negeri Paman Sam bertekad untuk tidak membiarkan hal itu terjadi.
Blinken mengatakan, warga Suriah harus memilih masa depan mereka. Blinken menambahkan bahwa pernyataan oleh para pemimpin pemberontak untuk membangun pemerintahan yang inklusif disambut baik.
Namun, kata Blinnken, ukuran sebenarnya akan ada dalam tindakan yang diambil pemimpin pemberontak, bukan hanya apa yang mereka katakan.
Pemberontak Suriah merebut ibu kota Damaskus tanpa perlawanan pada Minggu, 8 Desember lalu, setelah serangan kilat yang membuat Presiden Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia setelah perang saudara selama 13 tahun dan lebih dari lima dekade pemerintahan otokratis keluarganya.
"Akhir dari rezim ini adalah kekalahan bagi semua yang memungkinkan kebiadaban dan korupsinya, tidak lebih dari Iran, Hizbullah, dan Rusia. Jadi, momen ini menghadirkan peluang bersejarah, tetapi juga membawa risiko yang cukup besar," kata Blinken, dikutip dari Anadolu, Selasa, 10 Desember 2024.
Menurutnya, sejarah menunjukkan betapa cepatnya momen-momen yang menjanjikan dapat berubah menjadi konflik dan kekerasan.
“ISIS akan mencoba menggunakan periode ini untuk membangun kembali kemampuannya, untuk menciptakan tempat berlindung yang aman,” kata Blinken.
“Seperti yang ditunjukkan oleh serangan presisi kami selama akhir pekan, kami bertekad untuk tidak membiarkan hal itu terjadi,” sambung dia.
Penggulingan Assad, setelah pasukan pemberontak menyerbu Damaskus akhir pekan ini, menghancurkan jaringan pengaruh Iran di Timur Tengah. Namun, Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Arab sekarang harus menghadapi risiko ketidakstabilan dan ekstremisme dari mosaik kekuatan yang menggantikannya.
ISIS pada 2014 menyapu sebagian besar wilayah Suriah dan Irak dan mendirikan kekhalifahan Islam sebelum diusir oleh koalisi yang dipimpin AS pada 2019.
Blinken mengatakan AS akan terus melindungi personelnya dari ancaman apa pun. Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan, pasukannya melakukan puluhan serangan udara terhadap target-target ISIS di Suriah tengah pada hari Minggu.
Dalam sebuah pernyataan, CENTCOM mengatakan ditujukan untuk memastikan ISIS tidak memanfaatkan situasi terkini di Suriah.
Baca juga: Berakhirnya Kekuasaan Assad Ubah Keseimbangan Kekuatan di Timur Tengah