Topan Toraji Terjang Filipina, Warga dari Ribuan Desa Mengungsi

Petugas memperbaiki tanggul di area terdampak Topan Toraji di Cagayan, Filipina, 7 November 2024. (EPA-EFE)

Topan Toraji Terjang Filipina, Warga dari Ribuan Desa Mengungsi

Marcheilla Ariesta • 11 November 2024 14:19

Manila: Warga dari ribuan desa di Filipina diperintahkan untuk mengungsi dan sejumlah pelabuhan ditutup akibat terjangan Topan Toraji di akhir pekan. Toraji menjadi topan keempat yang melanda Filipina dalam waktu kurang dari sebulan.

Badan cuaca nasional melaporkan, tak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan saat Topan Toraji menghantam pantai timur laut negara itu dekat kota Dilasag, sekitar 220 kilometer timur laut ibu kota, Manila.

"Kami dilanda angin kencang dan hujan deras. Beberapa pohon tumbang dan listrik padam sejak kemarin," kata Merwina Pableo, kepala pertahanan sipil kota Dinalungan dekat Dilasag, mengatakan kepada AFP, Senin, 11 November 2024.

"Kami belum bisa keluar untuk membuat penilaian kerusakan,” lanjut Pableo.

Setidaknya 1.400 orang dipindahkan dari daerah pesisir serta daerah rawan banjir dan tanah longsor di Dinalungan dan wilayah Baler di dekatnya, kata pejabat operasi bencana Donald Allan Ty.

Secara keseluruhan, pemerintah memerintahkan 2.500 desa untuk dievakuasi pada hari Minggu. Namun, kantor bencana nasional tidak memiliki jumlah pengungsi hingga ribuan pada Senin.

Toraji, yang membawa angin berkecepatan maksimum 130 kilometer per jam, bergerak cepat ke arah barat laut dan diperkirakan akan bertiup ke Laut China Selatan pada Senin malam setelah menghantam wilayah pegunungan di pulau utama Luzon, kata badan cuaca.

Sekolah dan kantor pemerintah ditutup di wilayah yang diperkirakan akan terkena dampak paling parah oleh topan terbaru.

Badan cuaca nasional memperingatkan tentang angin kencang dan hujan lebat di wilayah utara negara itu, bersama dengan "risiko sedang hingga tinggi dari gelombang badai"—gelombang raksasa yang mengancam pantai pulau utama Luzon.

Hampir 700 penumpang terdampar di pelabuhan, menurut penghitungan penjaga pantai pada Senin. Badan cuaca memperingatkan bahwa "perjalanan laut berisiko untuk semua jenis atau tonase kapal".

“Semua pelaut harus tetap berada di pelabuhan atau, jika sedang berlayar, mencari tempat berlindung atau pelabuhan yang aman sesegera mungkin hingga angin dan ombak mereda,” tambahnya.

Setelah Toraji, depresi tropis juga berpotensi melanda wilayah tersebut paling cepat pada Kamis malam.

Badai Tropis Man-yi, yang saat ini berada di sebelah timur Guam, juga dapat mengancam Filipina minggu depan. Toraji datang setelah tiga siklon dalam waktu kurang dari sebulan yang menewaskan 159 orang.

Topan Yinxing menghantam pantai utara negara itu, merusak rumah dan bangunan pada pekan lalu. Seorang gadis berusia 12 tahun tertimpa reruntuhan hingga tewas dalam satu insiden.

Sebelum itu, Badai Tropis Trami dan Topan Super Kong-rey bersama-sama menewaskan 158 orang, dengan sebagian besar penghitungan itu dikaitkan dengan Badai Trami.

Sekitar 20 badai dan topan besar menghantam negara kepulauan itu atau perairan di sekitarnya setiap tahun.

Sebuah studi terkini menunjukkan bahwa badai di kawasan Asia-Pasifik semakin terbentuk di dekat garis pantai, menguat lebih cepat, dan bertahan lebih lama di daratan akibat perubahan iklim.

Baca juga:  Filipina Perintahkan Evakuasi 2.500 Desa Jelang Kedatangan Badai Toraji

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)