Kecurigaan Cacar Monyet di Garut Tak Terbukti

Ilustrasi/Medcom.id

Kecurigaan Cacar Monyet di Garut Tak Terbukti

Media Indonesia • 8 November 2023 18:08

Garut: Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait satu suspek kasus cacar monyet (monkeypox) yang ditangani di RSUD dr Slamet Garut.. Hasil tersebut menunjukkan negatif.

Kepala Kelompok Staf Medis (KSM) Kulit dan Kelamin RSUD dr. Slamet Garut, Hilman Wildan, mengatakan cacar monyet (monkeypox) yang terjadi sekarang ini menjadi perhatian karena muncul di negara yang sebelumnya bukan daerah endemis. Namun, pasien yang terpapar cacar monyet merasakan demam tinggi, pegal-pegal, lemas, sakit kepala, sakit berada di belakang mata dan sakit otot pada fase awal.

"Pasien yang terserang cacar monyet setelah 2-3 hari, muncul kelainan kulit berupa bercak kemerahan, bruntus dan kemudian berubah menjadi nanah. Akan tetapi, berapa kasus bisa pecah sehingga timbul kropeng karena selama ini berdasarkan laporan Kemenkes terdapat 34 kasus cacar monyet di Indonesia, tersebar di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta serta penularannya melalui kontak dengan individu atau hewan yang terinfeksi, melalui sela nafas atau droplet," kata Hilman, Rabu, 8 November 2023.

Ia mengatakan guna menekankan kasus tersebut masyarakat harus meningkatkan daya tahan tubuh dan menjalani gaya hidup sehat sebagai bentuk pencegahan. Namun, jika ada orang yang dicurigai terinfeksi Monkeypox, perlu dilakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan sarung tangan, masker dan segera mengganti pakaian setelah kontak.

"Apabila ada kasus yang dicurigai sebagai cacar monyet (monkeypox) dengan keluhan merasakan demam tinggi, pegal-pegal, lemas, sakit kepala, sakit berada di belakang mata dan sakit otot bisa langsung dibawa ke Faskes untuk dicek dan kita lihat juga kasusnya ringan atau berat harus masuk mendapat perawatan di ruang isolasi khusus," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan pasien suspek cacar monyet yang diderita laki-laki berusia 30 tahun tengah mendapat perawatan di ruang isolasi khusus RSUD dr Slamet, untuk mengantisipasi penularan. Namun, dari hasil pemeriksaan laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta pasien itu negatif.

"Pemeriksaan sampel suspek yang dilakukan di laboratorium Kementerian Kesehatan Jakarta sudah keluar hasilnya negatif. Kami, minta warga meningkatkan kewaspadaan dan sekarang untuk berperilaku sehat, menjaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala cacar monyet, rajin mencuci tangan, hindari hubungan seksual dengan orang dicurigai terinfeksi penyakit," paparnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nur Ajijah)