Perpaduan Politikus dengan Diplomat Karier Kini Pimpin Kementerian Luar Negeri RI

Menteri Luar Negeri Sugiono yang baru ditunjuk Prabowo Subianto. Foto: BPMI Setpres

Perpaduan Politikus dengan Diplomat Karier Kini Pimpin Kementerian Luar Negeri RI

Fajar Nugraha • 20 October 2024 22:58

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto mengumumkan secara resmi susunan menteri dan wakil menteri. Kabinet kali ini diberi ‘Kabinet Merah Putih’.

Perubahan terlihat dari susunan di Kementerian Luar Negeri. Jajaran pimpinan Kemenlu saat ini dipegang oleh sosok petinggi partai dan diramu dengan pejabat karier kemenlu.

Prabowo mengangkat Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri yang menggantikan Retno L.P Marsudi.

Sebelum ditunjuk sebagai Menlu, Sugiono adalah Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Dia mengurus isu pertahanan, luar negeri dan komunikasi. Dia juga dikenal sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Tidak hanya itu, Sugiono adalah prajurit Kopassus yang bertugas sejak 2002 hingga akhirnya masuk ke panggung politik. Sugiono termasuk lulus SMA Taruna Nusantara dan menerima beasiswa pendidikan di Norwich University.

Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) yang juga adik dari presiden terpilih, Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyebutkan akan ada lulusan SMA Taruna Nusantara yang masuk dalam Kabinet Prabowo-Gibran. Sementara, Sugiono merupakan salah satu alumninya.

Wamenlu Anis Matta

Prabowo juga menunjuk Anis Matta sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. Pada saat dipanggil ke Kertanegara, Anis Matta akan menjadi Wamenlu yang mengurus isu Timur Tengah.

Dilansir dari anismatta net menyebutkan, Anis Matta adalah politikus Indonesia yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia dan Ia adalah salah satu pendiri Partai Keadilan yang dideklarasikan di Jakarta, 20 Juli 1998. Setelah pemilihan umum 1999, partai ini berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera pada 2 Juli 2003.

Anis menjadi sekretaris jenderal sejak partai berdiri hingga diangkat oleh Majelis Syuro PKS menjadi presiden partai pada 1 Februari 2013 – 10 Agustus 2015.


Wamenlu Anis Matta. Foto: BPMI Setpres

Anis terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar). Pada periode keduanya di Senayan, Anis terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI hingga mengundurkan diri pada saat diangkat menjadi Presiden PKS.

Anis Matta mengikuti program American Council for Young Political Leader (ACYPL) di Amerika Serikat (2000) dan Kursus Singkat Angkatan ke-9 Lemhanas.

Anak keenam dari delapan bersaudara ini cukup produktif menulis buku. Sejak 2002 hingga 2014 sudah 10 buku terbit dari goresan tangannya, diantaranya Delapan Mata Air Kecemerlangan (2009), Momentum Kebangkitan(Kumpulan Pidato) (2014) dan Gelombang Ketiga Indonesia (2014).

Wamenlu Arrmanatha Christiawan Nasir

Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Arrmanatha Nasir, menjadi salah satu yang dipanggil Presiden Prabowo ke kediamannya di Kertanegara. Ia diperkirakan akan menjadi salah satu Wakil Menteri Luar Negeri.

Arrmanatha bukan nama baru di Kemenlu RI. Sejak Desember 2014 hingga 2019, Arrmanatha pernah menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri.


Wamenlu Arrmanatha Christiawan Nasir. Foto: BPMI Setpres

Mulai April 2019, Arrmanatha menjadi Duta Besar RI untuk Prancis. Ia menerima penghargaan Commandeur de la Légion d'Honneur pada tahun 2021. Ia kini menjadi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, dan menjabat sejak 25 Oktober 2021.

Saat ditemui wartawan usai pertemuan dengan Prabowo di Kertanegara, Arrmanatha mengatakan ia diajak berdiskusi mengenai situasi global.

“Saya menghadap Pak Prabowo, saya berdiskusi mengenai situasi global, tantangan global,” kata Arrmanatha saat dicegat wartawan di Jalan Kertanegara di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.

“Pak Prabowo menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terus berperan aktif dan membantu menavigasi berbagai tantangan yang ada dan mengambil peluang yang bisa diraih. Itu saja,” lanjut dia.

Wamenlu Arif Havas Oegroseno

Arif Havas Oegroseno bukanlah orang baru di Kementerian Luar Negeri RI. Diplomat yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Jerman, memulai karier pada 1986.

Karier panjang Dubes Havas juga berkutat dengan isu hukum. Sebelum sebagai dubes, Havas sempat menjabat sebagai Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kemenlu RI. Dengan latar belakang pendidikan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dan Harvard Law School, Havas memiliki pengetahuan yang mengenai hukum, terutama hukum laut.

Ini juga yang membawanya ditunjuk sebagai Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinato Bidang Kemaritiman RI pada 2015.

Selain itu ada juga jabatan lain yang berkaitan dengan hukum internasional yang dipegang oleh Havas. Jabatan itu antara lain:
-Presiden Konferensi Negara Pihak Konvensi Hukum Laut Internasional PBB pada 2010-2011.
-Kepala Negosiator Perjanjian Perbatasan, Perjanjian Ekstradisi, Perjanjian MLA, Perjanjian Keamanan RI-Australia Resolusi World Ocean Conference  di Manado.
-Ketua Delegasi Republik Indonesia Submisi Ekstensi Landas Kontinen Republik Indonesia Ke PBB Tahun 2007 – 2010.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)