Produksi Beras Nasional Turun di 2024

Ilustrasi beras. Foto: MI/Susanto

Produksi Beras Nasional Turun di 2024

M Ilham Ramadhan Avisena • 16 October 2024 13:55

Jakarta: Produksi beras konsumsi nasional pada 2024 diperkirakan sebesar 30,34 juta ton. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 0,76 juta ton dari realisasi di tahun lalu.
 
Proyeksi beras konsumsi tersebut didapat Badan Pusat Statistik (BPS) dari hasil survei kerangka sampel area (KSA) pada luas panen padi dan luas produksi padi.

"Produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk 2024 diperkirakan mencapai 30,34 juta ton, atau turun sebesar 0,76 juta ton dibanding tahun lalu," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dilansir Media Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024.

Dia menerangkan, penurunan proyeksi produksi beras konsumsi itu disebabkan oleh penurunan produksi yang terjadi pada periode Januari-April 2024 (subround I). Pada periode itu, produksi beras tercatat 11,07 juta ton, lebih rendah dari periode yang sama di 2023 sebanyak 12,98 juta ton.

 
Baca juga: 

Harga Beras RI Masuk Daftar Termahal di Asean


Ilustrasi pedagang beras. Foto: MI/Kristiandi
 

Produksi beras Mei-Agustus 2024 naik


Sementara produksi beras pada Mei-Agustus 2024 (subround II) tercatat naik 0,16 juta ton dari 10,65 juta ton menjadi 10,81 juta ton. Sedangkan produksi pada September-Desember 2024 (subround III) diprediksi mencapai 8,46 juta ton, naik 1 juta ton dari realisasi di periode yang sama tahun lalu.

Prakiraan produksi beras konsumsi itu mengacu pada proyeksi luas panen padi 2024 yang diperkirakan seluas 10,05 juta hektare (Ha), turun 0,17 Ha dari 2023 yang mencapai 10,21 juta Ha.

Dengan prakiraan luas panen padi itu, BPS mendapati proyeksi produksi Gabah Kering Giling (GKG) sepanjang 2024 bakal mencapai 52,66 juta ton GKG, lebih rendah 1,32 juta ton GKG dari produksi di 2023 yang mencapai 53,98 juta ton GKG.

Adapun data BPS lainnya menunjukkan selama Januari-September 2024, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 3,23 juta ton. Beras tersebut paling banyak didatangkan dari Thailand, Vietnam, dan Bangladesh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)