Ekspor. Foto: Medcom.id.
Yaman: Dana Moneter Internasional (IMF) menuturkan pengiriman kontainer melalui Laut Merah telah menurun hampir sepertiganya pada tahun ini karena serangan pemberontak Houthi di Yaman terus berlanjut.
baca juga:
Menakar Dampak Perang di Laut Merah
|
“Pengiriman peti kemas telah menurun hampir 30 persen,” kata Direktur Departemen Timur Tengah dan Asia Tengah IMF Jihad Azour, dilansir
Business Times, Kamis, 1 Februari 2024.
Platform PortWatch IMF menunjukkan total volume transit, termasuk tidak hanya peti kemas, melalui Terusan Suez turun 37 persen tahun ini hingga 16 Januari 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kanal ini menghubungkan Laut Merah dengan Laut Mediterania.
Penurunan ini karena Kelompok Houthi yang didukung Iran telah melancarkan lebih dari 30 serangan terhadap kapal komersial dan kapal angkatan laut sejak 19 November 2024.
Para pemberontak mengatakan serangan itu merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina dan sebagai protes atas perang Israel-Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober.
Serangan Houthi telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran untuk memutar arah di sekitar Afrika bagian selatan untuk menghindari Laut Merah, rute penting yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan global.
“Tingkat ketidakpastian sangat tinggi dan perkembangannya akan menentukan sejauh mana perubahan dan pergeseran pola perdagangan baik dari segi volume maupun keberlanjutan,” kata Azour.
“Apakah kita berada di ambang perubahan besar dalam jalur perdagangan atau hanya bersifat sementara karena meningkatnya biaya dan memburuknya biaya keamanan?” tegas dia.
AS memimpin koalisi untuk melindungi pelayaran Laut Merah, dan berupaya menerapkan tekanan diplomatik dan finansial dengan menetapkan kembali kelompok Houthi sebagai kelompok teroris.
Peran penting Laut Merah bagi Uni Eropa
Pekan lalu komisaris perdagangan Uni Eropa mengatakan lalu lintas maritim melalui rute pelayaran Laut Merah telah turun sebesar 22 persen dalam sebulan karena serangan pemberontak. Uni Eropa mendorong peluncuran misi angkatan lautnya sendiri di Laut Merah untuk membantu melindungi pelayaran internasional.
Negara-negara UE telah memberikan dukungan awal terhadap rencana tersebut dan bertujuan untuk menyelesaikannya melalui pertemuan para menteri luar negeri blok tersebut pada 19 Februari.
AS dan Inggris telah melancarkan serangan berulang kali terhadap kemampuan Houthi di Yaman, namun sejauh ini pemberontak masih mempertahankan kemampuan untuk menyerang kapal.