RI Tekankan Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan Harus Jembatani Perbedaan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Kemenlu RI)

RI Tekankan Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan Harus Jembatani Perbedaan

Willy Haryono • 20 February 2024 12:51

Doha: Indonesia mendukung penuh rekomendasi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres perihal rencana penunjukan utusan khusus untuk isu Afghanistan. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sebuah pertemuan di Doha, Qatar, utusan khusus diperlukan untuk penyelesaian masalah di Afghanistan.

Utusan khusus ini nantinya akan menyelesaikan berbagai isu di Afghanistan, termasuk menjembatani harapan komunitas global dengan apa yang dilakukan kelompok Taliban, pemimpin de facto di negara tersebut.

"Hal yang perlu dipastikan adalah bahwa utusan khusus tersebut dapat bekerja dan deliver," kata Menlu Retno dalam keterangan dari Doha, Qatar, Selasa, 20 Februari 2024.

"Ini adalah tantangan paling besar, mengingat posisi Taliban yang tidak dapat menerima penunjukan utusan khusus tersebut. Jangan sampai utusan khusus dibentuk, namun pada akhirnya tidak dapat bekerja," sambungnya.

Menlu Retno menekankan mengenai pentingnya terus memberikan perhatian untuk membantu masyarakat Afghanistan. Dalam kaitan ini, Indonesia menyampaikan mengenai bantuan Indonesia berupa 10 juta dosis vaksin polio dan bantuan berupa mobile clinics, ambulans dan suplai obat-obatan.

Indonesia juga telah memberikan pelatihan mengenai Family Welfare program for Health Crisis caused by Natural Disaster.

Sebelumnya, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia belum dapat mengakui status pemerintahan Taliban di Afghanistan. Salah satu hal yang menghalangi pengakuan itu adalah terkikisnya banyak hak perempuan di Afghanistan.

Sejak Agustus 2021, Taliban telah mengeluarkan 50 dekrit yang mengikis hak-hak perempuan. Sejauh ini, dekrit-dekrit tersebut tidak ada yang dibatalkan.

Mengenai isu perempuan ini, Indonesia menyarankan agar terus disertakan sebagai salah satu prioritas dalam engagement komunitas internasional dengan Taliban. Dalam isu ini, tegas Menlu Retno, penting bagi PBB untuk terus melakukan koordinasi dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Baca juga:  Belum Mengakui Pemerintah Taliban, Indonesia Tekankan Pentingnya Hak Perempuan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)