Malaysia. Foto: Unsplash.
Kuala Lumpur: Perekonomian Malaysia tumbuh lebih lambat sebesar tiga persen secara year on year pada kuartal keempat karena penurunan ekspor.
Melansir Business Times, Jumat, 16 Februari 2024, pertumbuhan ekonomi Malaysia pada kuartal keempat lebih rendah dari 3,3 persen yang tercatat pada kuartal sebelumnya, meskipun lebih tinggi dari kuartal kedua yang sebesar 2,9 persen.
baca juga:
Ekonomi Malaysia Tumbuh Melesat di Kuartal III-2023
|
Angka terbaru ini mengecewakan ekspektasi pasar. Para ekonom memproyeksikan pertumbuhan sebesar 3,4 persen pada kuartal keempat dalam jajak pendapat
Reuters baru-baru ini, yang sejalan dengan perkiraan awal Departemen Statistik Malaysia sebesar 3,4 persen pada bulan Januari.
Selama setahun penuh, produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,7 persen, lebih lambat dari 8,7 persen pada 2022. Angka akhir juga lebih rendah dari perkiraan awal departemen statistik sebesar 3,8 persen.
Gubernur Bank Negara Abdul Rasheed Ghaffour mengatakan ekspor masih lemah selama kuartal ini karena melemahnya permintaan eksternal yang berkepanjangan di tengah kuatnya impor.
Pada periode Oktober hingga Desember, ekspor Malaysia turun 6,9 persen, sementara impor meningkat 1,3 persen.
Hal ini menyebabkan penurunan perdagangan sebesar 3,2 persen menjadi 695,6 miliar ringgit Malaysia. Sementara itu, surplus perdagangan turun hampir 46 persen YoY menjadi 36,9 miliar ringgit Malaysia.
Namun gubernur bank sentral mengatakan belanja rumah tangga tetap menjadi pendorong utama perekonomian Malaysia, didukung oleh membaiknya pasar tenaga kerja dan berkurangnya tekanan biaya.
Inflasi Malaysia turun
Inflasi utama Malaysia terus menurun menjadi 1,6 persen pada kuartal ini, berkat moderasi pertumbuhan harga makanan segar. Inflasi inti tetap sebesar dua persen, sejalan dengan rendahnya harga komoditas.
Abdul Rasheed mengatakan inflasi diperkirakan akan tetap rendah pada 2024, yang secara umum mencerminkan kondisi biaya dan permintaan yang stabil.
"Perkiraan inflasi masih sangat bergantung pada perubahan kebijakan dalam negeri mengenai subsidi dan pengendalian harga, serta harga komoditas global dan perkembangan pasar keuangan," tambah dia.
Ia juga memperkirakan perekonomian Malaysia akan berkinerja lebih baik tahun ini, didorong oleh ketahanan belanja dalam negeri dan pemulihan permintaan eksternal.
Ekonomi global
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan perdagangan global akan meningkat menjadi 3,3 persen pada 2024, dari 0,3 persen pada 2023.
Dengan demikian, ia mengatakan seiring dengan siklus peningkatan teknologi, permintaan eksternal yang lebih kuat, dan perbaikan yang berkelanjutan di sektor pariwisata akan memberikan dukungan kepada Pertumbuhan ekonomi Malaysia.
"Namun, prospek pertumbuhan masih memiliki risiko penurunan yang berasal dari permintaan eksternal yang lebih lemah dari perkiraan dan penurunan produksi komoditas yang lebih besar," tambahnya.