Harga Minyak Naik Tipis, Brent Dijual USD73/Barel

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Naik Tipis, Brent Dijual USD73/Barel

Husen Miftahudin • 2 November 2024 09:35

Houston: Harga minyak dunia naik tipis pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), seiring laporan Iran yang sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel dari Irak dalam beberapa hari mendatang, tetapi rekor produksi Amerika Serikat (AS) membebani harga.

Mengutip Livemint, Sabtu, 2 November 2024, harga minyak mentah Brent naik 29 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD73,10 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen, atau 0,3 persen, menjadi USD69,49.

Pada harga tertingginya, kedua minyak acuan naik lebih dari USD2 per barel. Brent membukukan penurunan mingguan sekitar empat persen, sementara WTI turun sekitar tiga persen.

Pada Kamis, situs web berita AS Axios melaporkan intelijen Israel menunjukkan Iran sedang bersiap untuk menyerang Israel dari Irak dalam beberapa hari, mengutip dua sumber Israel yang tidak disebutkan namanya.


(Ilustrasi pergerakan harga minyak dunia. Foto: dok ICDX)

Iran dan Israel telah terlibat dalam serangkaian serangan balasan dalam perang Timur Tengah yang lebih luas yang dipicu oleh pertempuran di Gaza. Serangan udara Iran sebelumnya terhadap Israel pada 1 Oktober dan April sebagian besar berhasil ditangkis, dengan hanya kerusakan kecil.

Iran adalah anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan memproduksi sekitar empat juta barel per hari (bpd) minyak pada 2023, data Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan.

Iran berada di jalur yang tepat untuk mengekspor sekitar 1,5 juta barel per hari pada 2024, naik dari perkiraan 1,4 juta barel per hari pada 2023, menurut analis dan laporan pemerintah AS. Iran mendukung beberapa kelompok yang saat ini memerangi Israel, termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman.
 

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Meningkatnya Tensi Geopolitik Timur Tengah
 

OPEC tunda rencana tingkatkan produksi minyak


Harga minyak juga didukung oleh ekspektasi OPEC dapat menunda rencana peningkatan produksi minyak pada Desember selama satu bulan atau lebih karena kekhawatiran atas permintaan minyak yang lemah dan meningkatnya pasokan. Keputusan dapat diambil paling cepat minggu depan.

Saat OPEC menahan produksi, perusahaan minyak utama AS Exxon Mobil mengatakan produksi globalnya mencapai titik tertinggi sepanjang masa, sementara Chevron mengatakan produksinya di AS mencapai rekor tertinggi.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan minggu ini pengebor telah mengebor minyak sebanyak 13,5 juta barel per hari (bph) dari dalam tanah.

EIA juga mengatakan minggu ini produksi pada Agustus mencapai rekor 13,4 juta bph, dan telah mengatakan produksi tahunan berada di jalur yang tepat untuk mencapai rekor 13,2 juta bph pada 2024 dan 13,5 juta bph pada 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)