Harga Minyak Dunia Tertekan Ketidakpastian Ekonomi Global

Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplash.

Harga Minyak Dunia Tertekan Ketidakpastian Ekonomi Global

Arif Wicaksono • 23 July 2024 08:47

Texas: Minyak stabil mendekati level terendah dalam lima minggu. Ketidakpastian politik di Paman Sam menekan harga minyak dunia.
 

baca juga: 

Kebakaran di Kilang Balikpapan Dipastikan Telah Padam

Melansir Yahoo Finance, Selasa, 23 Juli 2024, Minyak West Texas Intermediate untuk September sedikit berubah di atas USD78 per barel setelah turun selama tiga hari. Brent ditutup di atas USD82 per barel.

Menurut EA Quant Analytics, pedagang telah menjual minyak, dan tekanan penurunan harga mungkin akan terus berlanjut.

Risiko politik di AS juga tetap menjadi fokus para pedagang setelah Joe Biden mundur dari pemilihan presiden dan mendukung Kamala Harris.

Joe Biden mundur setelah kinerja debat yang buruk yang menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang kesehatannya, dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya.

Ekonom National Australia Bank Ray Attrill menuturkan para pedagang bertanya-tanya siapa yang akan berhadapan dengan Trump, yang perkiraan kemenangannya telah mengangkat ekuitas dan dolar di tengah ekspektasi pemotongan pajak dan deregulasi.

"Sementara naluri pasar akan mengatakan berita tersebut menambah tingkat ketidakpastian pada hasil pemilu 5 November. Hal ini akan memakan waktu berminggu-minggu sebelum siapapun dapat secara masuk akal menentukan bagaimana pemilu tersebut akan berlangsung,” kata dia.

Lemahnya permintaan minyak Tiongkok

Harga minyak dunia juga tertekan prospek permintaan minyak mentah di Tiongkok masih tidak merata, meskipun kebakaran hutan di Kanada terus mengancam sejumlah pasokan.

Impor minyak mentah Tiongkok turun 2,9 persen menjadi sekitar 11,05 juta barel per hari (bph) dalam enam bulan pertama tahun ini.

Permintaan minyak mentah di Tiongkok tampak goyah di tengah lemahnya konsumsi bahan bakar dan margin penyulingan, yang telah mendorong banyak penyulingan independen Tiongkok untuk memangkas tingkat pemrosesan minyak mentah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)