KPU Kota Yogyakarta Matangkan Persiapan Debat Pilkada 2024

Tiga pasangan calon kepala daerah di Kota Yogyakata saat pengundian nomor urut. Dokumentasi/Istimewa

KPU Kota Yogyakarta Matangkan Persiapan Debat Pilkada 2024

Ahmad Mustaqim • 10 October 2024 10:47

Yogyakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menyiapkan pelaksanaan debat calon wali kota-wakil wali kota Pilkada 2024. Rencananya, debat digelar 3 kali.

"Pelaksanaan debat akhir Oktober dan dua kali di November," kata Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryasamodro, Kamis, 10 Oktober 2024. 

Noor Harsya menjelaskan tema debat mulai disiapkan menyesuaikan pedoman dari KPU pusat. Ia mengatakan sudah menerima masukan dari masyarakat tentang tema debat yang relevan diangkat, di antaranya permasalahan sampah, pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, pariwisata, UMKM, toleransi, dan inklusivitas. 

Menurut dia, tema debat akan dimatangkan oleh tim perumus yang akan mulai membahasnya pada pekan depan. KPU akan mengundang tim perumus pada 16-17 Oktober untuk mematangkan diskusi.

Selain itu, ia melanjutkan akan mengundang sejumlah pihak terkait untuk memaparkan data sebagai materi. Data-data itu akan jadi pemantik awal dalam debat para calon kepala daerah. 

 
Baca juga: Gencarkan Kampanye via Medsos, Cawalkot Tangsel Benyamin Incar Pemilih Pemula

"Kami nanti mengemas dan menghubungkan berbagai data dari narasumber ke debat pertama untuk calon wali kota; kedua calon wakil wali kota; dan debat ketiga tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota," ucapnya. 

Sementara, panelis debat juga sudah dipetakan asal institusinya. Sejumlah lembaga asal panelis yang kemungkinan digunakan di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Pusat Studi Pancasila, Akademi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

KPU Kota Yogyakarta juga sedang berkoordinasi dengan stasiun televisi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik yang akan menjadi mitra. Pihaknya akan menyesuaikan jadwal karena lembaga tersebut juga menyiarkan debat calon kepala daerah dari kabupaten lain. 

"Termasuk host dari TVRI atau stasiun tv lainnya, ini masih dibahas. Jumlah penonton dari masing-masing paslon dibatasi karena kapasitas terbatas. Teknisnya juga kini masih dalam pembahasan," ucapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)