Wamenkeu II Thomas Djiwandono memberikan pidato kunci dalam peluncuran dan pertemuan pertama ASEAN Treassury Forum (ATF), Bali. Foto: MI/M. Ilham Ramadhan Avisena.
M Ilham Ramadhan Avisena • 3 October 2024 13:19
Jakarta: Indonesia mendorong negara-negara ASEAN untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan mempertahankan kinerja perekonomian di tengah ketidakpastian dunia. Itu diperlukan untuk merealisasikan visi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia baru di masa mendatang.
"Kita dapat memanfaatkan kekuatan kolektif kita untuk mengatasi berbagai permasalahan secara langsung dengan mendorong dialog dan kerja sama," kata Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono saat memberikan pidato kunci dalam Peluncuran dan Pertemuan Pertama ASEAN Treasury Forum (ATF), Bali, Kamis, 3 Oktober 2024.
Thomas menambahkan, dalam perjalanan memperkuat dan mempertahankan kinerja ekonomi kawasan, negara-negara ASEAN juga harus membidik penaikan status menjadi negara maju. Jangan sampai, kata dia, negara-negara ASEAN terus bertahan dan kerasan menjadi negara berkembang dan terikat dalam perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Penguatan ekonomi kawasan guna menaikan status itu hanya dapat dilakukan jika ada kolaborasi lintas negara di ASEAN yang kuat. Itu secara paralel perlu diikuti dengan inovasi lintas sektor. Hal tersebut dianggap krusial lantaran geopolitik dunia kian terfragmentasi dan menyulitkan penyuburan ekonomi dunia yang diimpikan.
"Memperkuat kolaborasi lintas sektor pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan masyarakat secara keseluruhan di seluruh ASEAN. Di dunia yang semakin tidak menguntungkan, pembangunan konsensus dan kolaborasi akan memberikan ketahanan," tutur Thomas.
(Ilustrasi, logo ASEAN. Foto: Medcom.id)
Situasi dunia yang terus bergejolak, lanjut dia, menghadirkan risiko-risiko yang tidak dapat dihindari dan ketidakpastian yang signifikan, terutama dengan tekanan inflasi dan ketegangan geopolitik yang masih berlangsung secara global. Karenanya, setiap Negara Anggota ASEAN juga perlu meningkatkan strategi manajemen risiko fiskalnya.
Dengan memahami tantangan-tantangan itu secara mendalam, ASEAN dinilai dapat memitigasi dampak secara efektif dan memastikan ketahanan finansial yang lebih baik.
"Memperkuat kolaborasi regional akan memungkinkan kita untuk secara kolektif mengatasi risiko-risiko ini, mendorong inovasi dan solusi berkelanjutan yang bermanfaat bagi seluruh anggota ASEAN," kata Thomas.
Baca juga: Menkop UKM RI-Malaysia Berkolaborasi Dorong UMKM ASEAN Go Global |