Para Calon Ketua Umum (Caketum) ILUNI UI 2025-2028. DOK ILUNI UI
24 August 2024 21:46
Jakarta: Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025–2028 mendapat sorotan tajam. Empat tim pemenangan kandidat secara resmi melayangkan protes, mendesak panitia pemilihan melakukan audit digital menyeluruh terhadap sistem e-voting yang digunakan.
Mereka menyoroti dugaan kelemahan pada aplikasi UI Connect yang dinilai tidak menjamin keandalan dan transparasi proses pemilihan.
Protes diajukan tim pemenangan Muhammad Pradana Indraputra, Rapin Mudiardjo, Dewi Puspitorini, serta pasangan Ivan Ahda & Andy Tirta. Masing-masing tim melaporkan temuan dan dugaan kecurangan yang mengancam validitas hasil pemilihan yang berlangsung sejak 23 Agustus 2025.
Dalam surat protesnya, Tim Muhammad Pradana Indraputra menyoroti beberapa kejanggalan serius, termasuk adanya individu yang tidak berhak memilih, bahkan berstatus mahasiswa yang bisa memberikan suara.
Selain itu, mereka menemukan adanya serangan siber yang mengganggu kelancaran dan keamanan sistem. "Banyak alumni tidak bisa menggunakan hak pilih karena kendala teknis," ujar Deny Giovanno dari tim Pradana.
Kritik serupa dilayangkan caketum Iluni UI Rapin Mudiardjo yang menilai sistem UI Connect belum sepenuhnya memenuhi prinsip keandalan, integritas data, dan transparansi. Ia menegaskan bahwa tidak ada langkah nyata dari panitia untuk memastikan pemilihan berjalan adil.
Sementara itu, tim Dewi Puspitorini melayangkan somasi, menyoroti keterbatasan akses data real-time bagi saksi dan kandidat. Laporan dugaan serangan siber dan kendala teknis yang dialami alumni juga menjadi fokus keberatan mereka. Pihaknya menuntut akses dashboard real-time bagi semua kandidat serta keterlibatan auditor independen.
Sementara itu Pasangan Ivan Ahda & Andy Tirta turut meminta audit forensik digital. Mereka mencurigai adanya serangan DDoS sejak hari pertama e-vote, kendala kompatibilitas aplikasi di iOS dan Android, dan indikasi data pemilih yang dianggap tidak wajar. Mereka juga mengusulkan penundaan penutupan e-vote hingga audit selesai.
Meskipun datang dari kandidat yang berbeda, terdapat satu tuntutan utama yang sama: perlunya audit digital forensik independen dan penundaan pengumuman hasil pemilihan hingga verifikasi tuntas dilakukan.
Para kandidat sepakat bahwa transparansi penuh atas data suara dan aktivitas sistem adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik alumni.
Hingga berita ini diturunkan, Panitia Pemilihan Iluni UI 2025 belum memberikan tanggapan resmi atas surat keberatan tersebut. Dengan berbagai laporan dugaan gangguan teknis, kini publik alumni UI menantikan langkah konkret dari panitia untuk memastikan proses demokrasi internal organisasi ini berjalan adil, transparan, dan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.