Ilustrasi, perayaan Waisak di Candi Borobudur. Foto: Metro TV/Yuki Pramudia.
Insi Nantika Jelita • 20 August 2024 12:29
Jakarta: Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menargetkan 1,7 juta pengunjung ke destinasi pariwisata Candi Borobudur, Jawa Tengah, hingga akhir tahun ini.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono menjelaskan saat ini jumlah kunjungan Candi Borobudur pada musim puncak atau peak season sebesar 1,4 juta orang. Dari angka tersebut, hanya 10 persen atau sekitar 140 ribu adalah kunjungan dari wisatawan mancanegara (wisman).
"Kami targetkan hingga akhir tahun ini ada 1,7 juta pengunjung Candi Borobudur," kata Maya dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Agustus 2024.
Terkait hal tersebut, InJourney menggandeng Thai Airways International Public Company Limited (Thai Airways) terkait pengembangan interkonektivitas. Kerja sama ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan pergerakan turis asing ke destinasi pariwisata Candi Borobudur.
Diketahui jumlah pemeluk Buddha di Asia sebesar 490 juta atau sekitar 92 persen dari jumlah pemeluk agama Buddha di dunia. Di Asia Tenggara, jumlah pemeluk agama Buddha terbesar berada di Thailand dengan 64 juta jiwa atau 53 persen dari total jumlah pemeluk agama Buddha di Asia Tenggara.
Jumlah tersebut dianggap amat potensial, sehingga membuka konektivitas udara bagi Thailand ke Candi Borobudur via Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
"Dengan adanya peluang tersebut, kami targetkan terdapat kenaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar lima kali lipat ke depannya," jelas Maya.
Candi Borobudur, ungkapnya, dicanangkan sebagai destinasi wisata ziarah atau spiritual pilgrim bagi penganut agama Buddha. Maya menyebut ada animo tinggi wisatawan dengan minat khusus untuk beribadah.
"Untuk itu kami mengembangkan konektivitas dari sisi udara berkolaborasi dengan Thai Airways," tutur Maya.
Baca juga: Borobudur Jadi Destinasi Wisata Berkelanjutan di Era Jokowi |