Kecerdasan buatan. Foto: Unsplash.
New York: Survei menunjukan penggunaan kecerdasan buatan telah meningkatkan penjualan sekitar dua pertiga perusahaan telekomunikasi. Hampir seperlima mengatakan pertumbuhan pendapatan dari AI di atas 10 persen di bidang bisnis tertentu.
Hanya 10 persen responden dalam survei terhadap lebih dari 400 profesional mengatakan perusahaan mereka tidak menggunakan AI. Sekitar 66 persen responden survei mengatakan perusahaan mereka akan meningkatkan investasi AI pada 2024, naik dari 47 persen pada survei yang dilakukan tahun sebelumnya.
"Kami mulai mendapatkan angka-angka aktual, nyata, angka-angka yang bermakna seputar dampak (AI),” kata Kepala Pengembangan Bisnis Global Nvidia untuk bidang telekomunikasi, Chris Penrose, dilansir Channel News Asia, Jumat, 16 Februari 2024.
Meningkatkan pengalaman pelanggan adalah prioritas utama bagi perusahaan telekomunikasi dalam hal AI, dengan hampir separuh responden menunjuk pada aspek ini. Pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas pekerja merupakan faktor penting lainnya.
Hambatan penerapan AI
Hambatan terbesar dalam penerapan teknologi di sektor ini adalah kurangnya data scientist, ketidakmampuan mengukur ROI (laba atas investasi), dan infrastruktur teknologi yang buruk.
"Bahkan jika Anda memiliki tim ilmu data, itu tidak berarti mereka mengetahui AI generatif," kata Penrose, seraya menambahkan ada kebutuhan untuk mendatangkan talenta, dan melatih talenta untuk bekerja dengan teknologi tersebut.
Nvidia sudah melampaui induk perusahaan Google, Alphabet, sebagai perusahaan AS paling bernilai ketiga, telah mengalami lonjakan bisnis pasokan chip AI ketika perusahaan-perusahaan berlomba untuk mengadopsi teknologi tersebut.