Para siswa Cardijn College Adelaide dari Australia antusias mempelajari kesenian kuda lumping. (KJRI Sydney)
Marcheilla Ariesta • 18 June 2024 21:35
Adelaide: Para siswa Cardijn College antusias mengikuti workshop tari kecak asal Bali, Indonesia. Mereka mengikuti program Indonesia Goes to School (IGtS) KJRI Sydney yang diselenggarakan di Cardijn College Galilee Campus, Adelaide, South Australia pada 14 Februari lalu.
Selain memperoleh pengetahuan tentang tari kecak mereka juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung bagaimana melakukan gerakan dan ekspresi wajah sampai pada mengatur tonasi suara "cak" yang seirama.
Para siswa mendapatkan bimbingan dari pelatih yang berpengalaman yaitu I Gusti Ngurah Darmawan sebagai Ketua Balinese Society di South Australia sekaligus juga sebagai Dosen di University of Adelaide di bagian School of Education.
"Tentu ini menjadi pengalaman yang menarik bagi saya untuk melatih anak-anak yang baru pertama kali mengenal tari kecak. Kesungguhan mereka belajar tari tradisionalini tentu membanggakan kita semua," ungkap Darmawan, dikutip dari siaran pers KJRI Sydney yang diterima Medcom.id, Selasa, 18 Juni 2024.
Darmawan berharap dengan semangat mereka belajar salah satu tari tradisional Indonesia ini, mampu memupuk dan membangun semangat cinta seni dan budaya Indonesia.
Tentunya hal itu akan menjadi pembuka jalan bagi keinginan mereka untuk belajar bahasa Indonesia.
Aisyah, salah satu siswi, menyampaikan rasa senangnya telah mendapat pengalaman baru dari kegiatan menarik ini dan merasakan kekuatan budaya Pulau Bali.
"Saya senang sekali dapat kesempatan belajar tarian tradisional yang unik dan memukau dari Bali ini. saya berharap bisa belajar tarian ini agar saya bisamembagikan pengalaman menarik ini kepada keluarga dan teman-teman saya," ujarnya.
Di beberapa ruang kelas lain juga diselenggarakan beberapa workshop yang tidak kalah menarik, yaitu kuda lumping, pencak silat, membatik, demo masak dan food testing kuliner nusantara. Tidak kurang dari 400 siswa ikut ambil bagian pada workshop ini.
Pada kelas kuda lumping, antusias juga terlihat dari murid kelas pre-school hingga kelas 6 yang mengikuti workshop ini. Kegembiraan terlihat saat mereka mempraktikkan gerakan yang banyak didominasi oleh layaknya bagaimana seseorang menunggang kuda.
"Program workshop kuda lumping ini kami harapkan dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan lebih berkesan bagi para murid untuk lebih mengenal dan mencintai budaya Indonesia," kata Abdul Nazar, Konsul Pensosbud KJRI Sydney.
Kepala sekolah Cardijn College Galilee Campus, Steve Byrne mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Steve mengatakan, Cardijn College berdedikasi untuk menumbuhkembangkan pertukaran budaya, pemahaman lintas budaya, kemampuan berbahasa, serta menguatkan hubungan antar sekolah dengan komunitas Indonesia melalui berbagai kegiatan.
"Kami ingin menumbuhkembangkan pertukaran budaya, pemahaman lintas budaya, kemampuan berbahasa, serta memperkuat koneksitas antar sekolah dengan komunitas Indonesia" tutur Steve Byrne.
Konjen RI untuk Sydney, Vedi Kurnia Buana yang turut hadir pada kegiatan ini mengatakan, “Indonesia Goes to School” merupakan komitmen KJRI Sydney untuk terus memupuk pemahaman dan apresiasi yang lebih besar antar budaya kita.
"Kegiatan ini juga salah satu implementasi dari MoU yang ditandatangani oleh KBRI Canberra dan Catholic Education South Australia (CESA)" terang Konjen Vedi.
Di sekolah dibawah naungan CESA saat ini terdapat 3.300 siswa yang mengambil mata pelajaran bahasa Indonesia.
“KJRI Sydney terus berupaya untuk dapat membangun kedekatan dengan sekolah dan siswa untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan minat murid untuk terus menggemari palajaran bahasa Indonesia,” pungkas mereka.
Baca juga: Belajar Bahasa Indonesia Sambil Tawar Menawar Produk ala Murid Australia