Kabid Binpres PBSI, Ricky Soebagja (dok. PBSI)
Gregorius Gelino • 8 March 2024 17:34
Paris: 11 wakil Indonesia tercatat telah gugur dari French Open 2024. Mereka gagal menembus babak perempat final dan hal ini menjadi catatan bagi PBSI.
Kabid Binpres PBSI, Ricky Soebagdja, menilai daya juang para atlet begitu lemah. Ia mengambil Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri sebagai contoh.
"Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik tapi penampilannya tidak maksimal. Semestinya ini tidak terjadi," kata Ricky.
"Kendalanya yang paling kentara adalah daya juang di lapangan yang sangat kurang. Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan. Padahal itu yang kami harapkan karena secara persiapan sudah maksimal," jelas Ricky.
"Di luar lapangan, yang paling penting adalah komitmen dan fokus mereka untuk mengejar poin dan prestasi. Yang lain itu harusnya nomor sekian," urainya.
Baca juga: Komdis PSSI Hukum Wahyudi Hamisi dengan Larangan Bertanding Tiga Laga
"Secara teknis mereka tidak kalah apalagi saya mendapat laporan dari pak Nanang Kusuma sebagai performa analisis bahwa teknis dan fisik anak-anak ada peningkatan," paparnya.
"Contoh dari ganda putra Leo/Daniel dan Bagas/Fikri, kemampuannya belum keluar semua, main juga belum capek, harusnya mereka bisa memberikan performa yang lebih baik," bebernya.
"Bagaimana atlet dan pelatih saat bertanding bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Atlet bisa cepat mencari solusi dan pola untuk keluar dari tekanan, pelatih pun harus bisa memberikan motivasi dan arahan yang tepat dan cepat saat terjadi kebuntuan,"
"Saya ingin keterbukaan jadi apa yang menjadi kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk disupport baik ke atlet ataupun pelatih. Dengan waktu yang sempit menuju All England, saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya," pungkasnya.