Presiden AS Joe Biden. (AP)
Marcheilla Ariesta • 11 March 2024 13:22
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden nampaknya semakin frustrasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Saking mumetnya, Biden bahkan mengatakan perlu ada pertemuan 'datang ke Yesus' dengan pemimpin Israel tersebut.
Ucapannya secara tidak sengaja terdengar, usai Biden memberikan pidato kenegaraan di Kongres AS pekan lalu saat sedang bicara dengan Senator Michael Bennet.
Saat itu, Bennet mengucapkan selamat atas pidato Biden dan mendesak sang presiden untuk terus menekan Netanyahu karena meningkatnya keprihatinan kemanusiaan di Gaza.
Biden kemudian menanggapi dengan menggunakan nama panggilan Netanyahu, dengan mengatakan, “Saya sudah memberitahunya, Bibi (panggilan Netanyahu), dan jangan ulangi hal ini, tetapi Anda dan saya akan mengadakan pertemuan ‘datanglah ke pertemuan Yesus’.”
Tidak ketahui apa maksud 'pertemuan Yesus' tersebut.
Seorang ajudan presiden yang berdiri di dekatnya kemudian berbicara pelan di telinga presiden, seolah memperingatkan Biden bahwa mikrofon tetap menyala saat dia bekerja di ruangan tersebut.
“Saya sedang asyik berbicara di sini,” kata Biden setelah diberi tahu. "Bagus. Itu bagus," tuturnya dilansir dari Fox News, Senin, 11 Maret 2024.
Biden mengakui komentar itu pada Jumat lalu. Ia menyindir wartawan menguping pembicaraannya.
Namun, ia mengatakan Netanyahu harus berbuat lebih banyak untuk meringankan penderitaan kemanusiaan di Gaza.
Krisis kemanusiaan yang meluas di Gaza dan kontrol ketat Israel terhadap truk bantuan telah menyebabkan seluruh penduduk Gaza sangat kekurangan makanan, menurut PBB. Para pejabat telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pengepungan dan serangan Israel telah menyebabkan wilayah Palestina mengalami kelaparan.
Biden semakin mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap keengganan pemerintahan Netanyahu untuk membuka lebih banyak penyeberangan darat bagi bantuan yang sangat dibutuhkan untuk masuk ke Gaza.
Dalam pidatonya Kamis lalu, ia meminta Israel untuk berbuat lebih banyak untuk meringankan penderitaan mereka bahkan ketika mereka berusaha melenyapkan Hamas. “Kepada Israel, saya katakan bantuan kemanusiaan ini tidak bisa menjadi pertimbangan sekunder atau alat tawar-menawar,” kata Biden.
Pada Jumat, Biden mengatakan saat kampanye di pinggiran kota Philadelphia, kepada wartawan bahwa prospek untuk membentuk perjanjian gencatan senjata yang diperpanjang antara Israel dan Hamas sebelum dimulainya bulan suci Ramadan “tampak sulit.”
Biden juga mengatakan bahwa dia khawatir kekerasan akan menyebar ke Yerusalem timur. Bentrokan telah meletus selama bulan Ramadhan dalam beberapa tahun terakhir antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di sekitar Kota Tua Yerusalem, rumah bagi situs keagamaan besar yang disucikan bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim serta pusat emosional konflik Timur Tengah.
Saat ini, lebih dari 31 ribu orang tewas dalam perang Israel di Gaza. Bukan Hamas, tapi korban mayoritas adalah warga sipil yang terdiri dari anak-anak dan perempuan.
Baca juga: Netanyahu Tolak 'Dikuliahi' Biden Tentang Perang Gaza