Siswa SDIT di Garut Keracunan Massal, 25 Anak Rawat Jalani Inap

Ilustrasi

Siswa SDIT di Garut Keracunan Massal, 25 Anak Rawat Jalani Inap

Media Indonesia • 13 February 2024 09:14

Garut: Sebanyak 36 siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami keracunan diduga dari makanan katering yang dibagikan sekolah. Kejadian itu pada Senin, 12 Februari 2024, hingga menyebabkan 25 orang terpaksa harus menjalani rawat inap.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan, mendapat laporan adanya 36 orang siswa-siswi di SDIT ada dugaan keracunan makanan katering yang dibagikan oleh sekolah. Namun, puluhan siswa tersebut mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan di sekolah.

"Kami menerima laporan baru masuk sekitar pukul 16.00 WIB, dan adanya dugaan kejadian keracunan langsung melakukan penyelidikan di lapangan. Akan tetapi, hasil penyelidikan itu tercatat ada 36 orang siswa dan mereka yang menjalani rawat inap 25 orang di Puskesmas Tarogong, RSIH, Klinik Pratama, Klinik Mahesa, Klinik, Baiturrahman, Puskesmas Pasundan, RSUD Dr Slamet RSU Nurhayati dan 11 orang rawat jalan," katanya, Selasa, 13 Februari 2024.

Ia mengatakan, gejala keracunan yang dialami oleh 36 orang siswa sampai sekarang belum diketahui penyebabnya meskipun berdasarkan informasi sekolah telah membagikan makan siang hingga siswa mulai merasakan pusing, mual, dan muntah. Namun, para siswa yang mengonsumsi santap makanan katering sejak malam bertambah tapi mereka hanya rawat jalan.
 

Baca juga: Polisi Didesak Usut Kasus Keracunan 40 KPPS

"Untuk jumlahnya tercatat ada 36 orang siswa yang mengalami keracunan dan dari mereka 25 orang harus mendapat perawatan secara intensif karena dehidrasi. Akan tetapi, untuk 11 orang sudah kembali pulang dan memilih rawat jalan dan sampai sekarang belum bisa memastikan keracunannya tapi petugas sudah mengambil sampel makanan untuk kemudian dikirimkan ke laboratorium di Bandung untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi diketahui ada kesamaan makanan yang disantap oleh para korban dan makanan tersebut disiapkan oleh pihak sekolah melalui katering. Karena, para korban mengalami keluhan yang sama tapi belum bisa dipastikan sebelum keluar hasil labolatoriumnya seperti bagaimana dan yang jelas siswa sudah ditangani.

"Keracunan itu bisa saja mereka membeli dan memakan jajanan berada di sekolah sebelum makan katering. Jadi semuanya masih dalam pemeriksaan tim di lapangan, dan para siswa yang dirawat di Puskesmas Tarogong 2 orang, Klinik Pratama 6 orang ranap, RSIH, 4 orang, RSUD Dr Slamet Garut 4 orang, RSU Nurhayati 1 orang, Klinik Mahesa 7 orang dan Klinik Baiturrahman 1 orang hingga semuanya mulai ada perbaikan," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)