Masyarakat Dilarang Beraktivitas pada Radius 2 KM dari Puncak Gunung Slamet

Aktivitas Gunung Slamet meningkat, warga diminta menjauh sekitar 2 kilometer(MI/Akhmad Safuan)

Masyarakat Dilarang Beraktivitas pada Radius 2 KM dari Puncak Gunung Slamet

Media Indonesia • 14 May 2024 23:27

Semarang: Pendakian ke puncak Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) masih dilarang karena peningkatan aktivitas vulkanik, meski statusnya masih waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari puncak Gunung Slamet.

Dalam laporan pemantauannya, petugas PVMBG Deri Al Hidayat menyatakan Gunung Slamet, yang terletak di Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga, Jateng, telah mengalami 10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 6-9 mm dan durasi 17-49 detik.
 

Baca juga: Aktivitas Meningkat, Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup

"Selain itu, ada 9 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 6-12 mm, S-P 2,5-3,8 detik dan durasi 13-29 detik. Kemudian ada satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-6 mm, dominan 2 mm," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Prayitno, mengatakan pihaknya telah membuat peta kerentanan bencana letusan gunung berapi dari Gunung Slamet.

"Secara umum, potensinya rendah. Namun demikian, masyarakat tetap perlu waspada, meski tidak boleh panik. Sejauh ini juga masih aman," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)