Ilustrasi kelompok bersenjata. (Medcom.id)
Medcom • 1 June 2024 11:22
Islamabad: Pemerintah Pakistan mengatakan sebelas militan yang dituduh terlibat dalam serangan bunuh diri mematikan terhadap insinyur Tiongkok pada Maret lalu telah ditahan. Setelah penangkapan tersebut, Beijing mendesak Islamabad untuk melanjutkan penyelidikan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengpresiasi kemajuan yang dicapai Pakistan terkait kasus ini.
"Tiongkok mendukung Pakistan untuk terus mengungkap apa yang terjadi dan memburu serta mengadili semua pelakunya," kata Mao Ning, dikutip dari VOA News, Jumat, 31 Mei 2024.
Serangan bunuh diri menewaskan lima insinyur Tiongkok di Pakistan pada 26 Maret lalu. Seorang sopir mereka yang merupakan warga negara Pakistan juga tewas.
"Mereka sedang dalam perjalanan untuk bekerja di bendungan terbesar di Dasu, provinsi Khyber Pakhtunkhwa," kata para pejabat Pakistan. Seorang pengebom bunuh diri diketahui menabrakkan kendaraan berisi bahan peledak ke konvoi para insinyur.
Pakistan menyalahkan Afghanistan sebagai negara yang menampung para militan. Tuduhan tersebut berulang kali dibantah Taliban, kelompok penguasa di Afghanistan.
Islamabad mengatakan pelaku bom bunuh diri yang menargetkan para insinyur Tiongkok adalah warga negara Afghanistan.
"Serangan terhadap insinyur Tiongkok di Shangla (Khyber Pakhtunkhwa) bukan satu-satunya serangan. Ada beberapa serangan yang dilakukan oleh warga negara Afghanistan di Pakistan, mayat mereka ada di sana, dan mereka diidentifikasi sebagai warga Afghanistan," kata peneliti Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan yang berbasis di Islamabad, Abdullah Khan.
Dengan meningkatnya ancaman keamanan, para pejabat Pakistan terdorong untuk memperkenalkan protokol keamanan yang mewajibkan alamat tempat tinggal warga negara Tiongkok dan informasi tentang mobilitasnya di negara tersebut. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Lolos dari Maut! 5 Pekerja Jepang Selamat dari Bom Bunuh Diri di Pakistan