Pentagon Pindahkan Tahanan Teluk Guantanamo, Termasuk Rekan Hambali

Pentagon kirim tahanan Guantanamo ke Malaysia dan Kenya. Foto: Anadolu

Pentagon Pindahkan Tahanan Teluk Guantanamo, Termasuk Rekan Hambali

Fajar Nugraha • 19 December 2024 13:21

Washington: Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon telah memindahkan tiga tahanan Guantanamo Bay. Di antara tahanan itu, satu dari Kenya dan dua dari Malaysia dikirim ke negara asal mereka. 

Mantan Presiden George W. Bush mendirikan tribunal militer dan penjara di pangkalan angkatan laut Amerika Serikat yang terletak di Guantanamo Bay, Kuba, setelah serangan teroris Al-Qaeda pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Pada puncaknya, Guantanamo Bay menahan ratusan pria, mayoritas beragama Muslim, selama "perang melawan teror" yang dilancarkan Amerika setelah serangan 11 September.

Pada saat ini, total terdapat 27 tahanan di Guantanamo. Hanya dua orang yang sedang menjalani hukuman. Tujuh tahanan lainnya yang sedang menghadapi tuntutan hukum mengalami hambatan dalam proses peradilan akibat berbagai kendala hukum, termasuk dengan laporan penyiksaan yang mereka alami pada tahun-tahun awal di bawah tahanan CIA. Sementara itu, 15 pria lainnya yang tidak pernah didakwa masih menunggu untuk dibebaskan.

Yang perlu diketahui

Mohammed Abdul Malik Bajabu, dari Kenya, dipulangkan ke negara asalnya pada hari Selasa setelah menghabiskan 17 tahun di Guantanamo tanpa didakwa. 

“Dua tahanan asal Malaysia, Mohammed Farik Bin Amin dan Mohammed Nazir bin Lep, telah direpatriasi,” kata Pentagon pada hari Rabu, setelah mereka mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi dan tuduhan lainnya pada Januari lalu. 

Dikutip dari Miami Herald, Kamis, 19 Desember 2024, menurut jaksa, kedua pria tersebut sudah bekerja selama bertahun-tahun dengan Encep Nurjaman, seorang pemimpin afiliasi Al-Qaeda, Jemaah Islamiyah asal Indonesia, yang dikenal sebagai Hambali.

Pejabat AS mengatakan kedua pria itu membantu Nurjaman melarikan diri setelah pengeboman pada 12 Oktober 2002, yang menewaskan 202 orang di dua tempat hiburan malam di Bali.

Pentagon mengatakan kedua pria tersebut memberikan kesaksian yang rencananya akan digunakan jaksa terhadap Nurjaman, yang diduga sebagai dalang dari serangan bom Bali dan saat ini ditahan di Guantanamo.

Nurjaman sedang menunggu dimulainya kembali sidang pendahuluan awal tahun depan terkait pengeboman dan serangan lainnya.


Apa kata orang

Amnesty International, organisasi hak asasi manusia global, mendesak Presiden Joe Biden untuk membebaskan pria-pria di Guantanamo yang belum pernah didakwa sebelum masa jabatannya berakhir bulan depan.

Jika Biden tidak membebaskan mereka, "ia tetap bertanggung jawab atas praktik keji berupa penahanan tanpa batas waktu, tanpa dakwaan atau pengadilan, oleh pemerintah AS," ujar organisasi tersebut.

Apa yang terjadi selanjutnya

Pemerintah AS saat ini sedang mencari negara-negara yang stabil dan bersedia menampung 15 pria yang belum pernah didakwa. Sebagian besar dari mereka berasal dari Yaman, negara yang dikuasai kelompok Houthi. Kelompok militan sekutu Iran ini memulai perang saudara yang masih berlangsung sejak tahun 2014 ketika berhasil merebut ibu kota Yaman, Sanaa. (Siti Khumaira Susetyo)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)