NEWSTICKER

Masih Ada Peluang Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5,2%

Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan

Masih Ada Peluang Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5,2%

Annisa Ayu Artanti • 5 September 2023 09:09

Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan masih akan meningkat di tengah risiko perlambatan ekonomi global akibat dinamika kondisi dunia.
 
Ekonom INDEF Abra Talattov menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 yang dipatok sebesar 5,2 persen tersebut cukup konservatif mengingat pertumbuhan ekonomi pada APBN 2023 diasumsikan sebesar 5,3 persen.
 
Menurut Abra masih ada ruang peningkatan target pertumbuhan utamanya dalam jangka menengah ini untuk memperkuat pondasi menuju Indonesia Maju 2045.
 
“Ini masih ada ruang-ruang untuk bisa menembus pertumbuhan ekonomi di atas 5,2 persen. Dengan syarat adanya kesamaan pandangan dan juga komitmen. Bukan hanya dari otoritas fiskal, tapi juga didukung oleh otoritas lain misalnya moneter dan juga di sektor keuangan,” ujar Abra dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Selasa, 5 September 2023.

Baca juga: Jokowi Berharap Urusan Politik 2024 Tidak Ganggu Stabilitas Ekonomi

Kestabilan fundamental ekonomi domestik 

Kestabilan fundamental ekonomi domestik juga didukung oleh tingkat inflasi yang semakin terkendali di level yang relatif rendah.
 
Pemerintah akan terus mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli masyarakat. Sehingga laju inflasi di 2024 dapat terkendali dalam rentang sasaran target 2,8 persen.
 
Menanggapi target tersebut, Abra menyampaikan pemerintah perlu mempertimbangkan risiko iklim khususnya fenomena El-Nino yang bisa berdampak kepada produktivitas sektor pertanian dan selanjutnya dapat mengakibatkan inflasi pangan.
 
Di sisi lain, Abra melihat pemerintah tetap berfokus dalam memitigasi risiko inflasi dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut nampak dari besaran alokasi anggaran perlindungan sosial 2024 yang naik 12,4 persen menjadi Rp493,5 triliun, tertinggi sejak tahun 2021.
 
“Selain dari kuantitas, tentu yang perlu menjadi catatan adalah kualitas. Artinya, dalam hal distribusi penyaluran, agenda untuk mempertajam subsidi yang tepat sasaran melalui anggaran perlindungan sosial ini juga perlu menjadi fokus pemerintah di tahun mendatang,” jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)