Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustopa. Foto: Medcom.id/Anggi Tondi Martaon
Fachri Audhia Hafiez • 16 May 2023 15:30
Jakarta: Partai NasDem tidak mempersoalkan isu reshuffle kabinet yang sedang berhembus. Namun, jika itu terjadi, perombakan kabinet harus dilakukan secara objektif.
"Jadi tentu berbagai pertimbangan yang dikedepankan presiden juga pertimbangan-pertimbangan yang objektif. Bukan pertimbangan subjektif," kata Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustopa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.
Saan mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Ia enggan berspekulasi jauh potensi menteri dari NasDem kena reshuffle.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada presiden terkait dengan posisi menteri. Karena, kami sekali lagi menghargai hak prerogatifnya presiden. Tentu presiden punya banyak pertimbangan dan sebagainya," ujar Saan.
Isu perombakan kabinet menguat dan menyasar menteri dari Partai NasDem. Kuat dugaan, menteri dari NasDem jadi sasaran lantaran partai tersebut punya pilihan politik mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga mengatakan, reshuffle kabinet jangan untuk memuaskan nafsu politik yang tak sealiran. Perombakan menteri dengan cara seperti itu dipastikan tak bakal meningkatkan kinerja.
"Reshuffle hanya untuk memuaskan nafsu politis dengan mendepak menteri-menteri yang tak sealiran. Reshuffle bermotifkan seperti itu tentu tak baik bagi kemajuan bangsa dan negara," kata Jamiluddin Ritonga kepada Medcom.id.