Ilustrasi. Foto: MI/Amiruddin.
Husen Miftahudin • 16 July 2023 10:49
Jakarta: Konsistensi, inovasi, dan sinergi menjadi dasar dalam upaya menjaga stabilitas harga. Ketiganya menjadi landasan Bank Indonesia (BI) dalam membangun strategi menjaga ketahanan pangan yang antara lain diwujudkan melalui inisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama pemerintah baik pusat maupun daerah dan lintas kementerian dan lembaga.
Terkait hal tersebut, GNPIP secara serentak diselenggarakan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam hal ini, Provinsi Kalteng melakukan inovasi pengelolaan pangan melalui food estate khususnya komoditas beras.
Dalam upaya stabilitas ini, penguatan ekonomi Kalteng didorong dengan geliat produk lokal dan penguatan pariwisata. Olehnya GNPIP Kalteng pada kesempatan Ini diselaraskan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Sementara Provinsi NTT melakukan inovasi pengelolaan pangan yang mengedepankan sejumlah strategi hulu ke hilir di antaranya klaster ketahanan pangan, pertemuan bisnis kepada akses keuangan, serta penguatan digitalisasi melalui aplikasi dan kelembagaan seperti operasi pasar murah.
"Saya mengajak masyarakat untuk membeli produk UMKM buatan Indonesia serta bersama mengendalikan harga untuk menyejahterakan rakyat," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam puncak gelaran ketiga gerakan (GNPIP, GBBI, BBWI) di Kalteng, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 16 Juli 2023.
Menurutnya, UMKM yang lebih dari 90 persen menyerap tenaga kerja merupakan pilar ekonomi negara untuk memajukan kaum wanita dan pemuda. Di samping itu, pariwisata Indonesia juga penting bagi kesejahteraan rakyat.
Kedua, lanjut Perry, perkuat hilirisasi dan digitalisasi bagi UMKM. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan inisiasi BI menjadi salah satu contoh bagaimana kita dapat membantu mendigitalkan UMKM.
"Ketiga, perlunya memperkuat koordinasi dan sinergi. Salah satunya melalui kolaborasi pada GNPIP yang dilakukan sejak 2022 lalu melalui 46 kantor BI di seluruh Indonesia," tegas Perry.
Dorong pertumbuhan ekonomi yang merata
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap program ini dapat mendukung UMKM agar pertumbuhan ekonomi merata.
"Ke depan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita perlu mendorong produk wastra, kuliner dan kriya yang luar biasa. Secara bersamaan kita perlu meningkatkan kualitas lapangan kerja di sektor ini mengingat 97 persen lapangan kerja disediakan usaha mikro, khususnya sektor informal," jelas dia.
Karena itu, Teten mengajak semua pihak untuk menggiatkan hilirisasi produk UMKM dari keunggulan masing-masing daerah, contohnya komoditas rotan di Kalteng.