Filipina Dorong Nelayan untuk Terus Menangkap Ikan di Laut China Selatan

Kapal penjaga pantai Tiongkok berusaha menghalangi kapal penjaga pantai Filipina di Laut China Selatan, 22 Agustus 2023. (AP Photo/Aaron Favila)

Filipina Dorong Nelayan untuk Terus Menangkap Ikan di Laut China Selatan

Willy Haryono • 27 September 2023 13:32

Manila: Penjaga pantai Filipina mendorong para nelayan di negaranya untuk tetap beroperasi di Scarborough Shoal dan lokasi lainnya di Laut China Selatan, dan berjanji untuk meningkatkan patroli di sana meski ada sejumlah kapal Tiongkok.

Kapal-kapal Filipina tidak dapat mempertahankan kehadirannya secara konstan, tetapi berkomitmen untuk melindungi hak-hak para nelayan di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara, kata juru bicara penjaga pantai Filipina Komodor Jay Tarriela.

"Kami akan meningkatkan patroli di Bajo de Masinloc dan daerah lain di mana para nelayan Filipina berada," katanya kepada radio DZRH, Rabu, 27 September 2023, mengacu pada istilah perairan dangkal di Laut China Selatan.

Dalam konteks perairan sengketa Laut China Selatan, Scarborough Shoal merupakan salah satu fitur yang paling diperebutkan.

Senin lalu, penjaga pantai Filipina memotong penghalang terapung sepanjang 300 meter yang dipasang Tiongkok yang menghalangi akses nelayan ke Scarborough Shoal. Langkah tersebut dipandang sebagai respons berani di wilayah yang telah diklaim Tiongkok selama lebih dari satu dekade.

Klaim Laut China Selatan

Respons Tiongkok terukur, dan Kementerian Luar Negeri di Beijing meminta Manila pada Selasa kemarin untuk menghindari provokasi dan "tidak menimbulkan masalah."

Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro mengatakan, pemotongan penghalang terapung yang dipasang Tiongkok bukan merupakan sebuah langkah provokasi.

"Kami bereaksi terhadap tindakan mereka," katanya dalam sidang senat pada hari Rabu. "Mereka bergerak lebih dulu, mereka menghalangi nelayan kami," tegas Teodoro.

Scarborough Shoal, singkapan berbatu di tengah Laut China Selatan, merupakan lokasi berbagai pertikaian diplomatik. Tiongkok dan Filipina sama-sama mengklaim kedaulatan atas perairan dangkal tersebut, yang merupakan tempat penangkapan ikan utama sekitar 200 km dari Filipina dan 850 km dari daratan Tiongkok dan pulau Hainan di selatan.

Dekat dengan jalur pelayaran yang mengangkut perdagangan tahunan senilai USD3,4 triliun, kendali atas perairan dangkal tersebut sangat strategis bagi Beijing, yang mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)