Ratusan Hektare Lahan di Pesisir Barat Terancam Gagal Panen

Kondisi sawah di Pesisir Barat, Kamis, 31 Agustus 2023. Lampost.co/Yon

Ratusan Hektare Lahan di Pesisir Barat Terancam Gagal Panen

Medcom • 31 August 2023 22:15

Krui: Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Pesisir Barat, Unzir, menyebut terdapat sekitar 730 hektare lahan sawah yang berpotensi mengalami kekeringan. Dari jumlah itu, 150 hektare bisa menjadi gagal panen akibat kemarau.

Dia merincikan Pesisir Barat memiliki total 8.600 hektare sawah yang terdiri dari 3.000 hektare sawah irigasi dan 5.000 hektare sawah tadah hujan.

"Dari April sampai Agustus 2023, kami menanam padi di sekitar 5.000 hektare sawah. 2.700 hektare sawah akan panen September ini," kata Unzir, Kamis, 31 Agustus 2023. 

Dia menilai luas lahan yang panen itu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras di Pesibar selama 2023. Namun persoalannya stok beras itu tetap dapat bertahan di dalam daerah atau justru petani jual keluar daerah. 

"Secara ketersedian cukup sampai akhir tahun, dengan syarat tidak keluar Pesisir Barat. Daerah ini sebagian besar hasil panen juga keluar daerah," jelasnya.

Akibat hal itu, harga beras di Pesisir Barat ikut naik. Bahkan, ada pedagang eceran yang menjual beras hingga Rp14 ribu per kilogram.

Wilayah Paling Kekeringan
 
Menurutnya wilayah yang paling banyak mengalami kekeringan berada di Kecamatan Bengkunat, Ngaras, Ngambur, Kecamatan Pesisir Selatan dan Krui Selatan. Namun untuk tanaman perkebunan, seperti kopi dan lada, tidak terpengaruh. 

Hanya saja, dia mengkhawatirkan kondisi tanaman holtikultura, seperti cabai. Tapi, Alhamdulillah sampai saat ini gak ada perubahan, supply tetap ada," ujar dia. 

Dia berharap pada Oktober mulai turun hujan. Namun jika kemarau terus berlanjut hingga akhir tahun harus menjadi kondisi yang diwaspadai. (Lampost.co)

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)