Kamboja Usulkan Lokasi Netral untuk Negosiasi Gencatan Senjata

Thailand dan Kamboja mulai saling serang di area perbatasan pada 24 Juli 2025. (Anadolu Agency)

Kamboja Usulkan Lokasi Netral untuk Negosiasi Gencatan Senjata

Muhammad Reyhansyah • 23 December 2025 20:25

Phnom Penh: Kamboja meminta Thailand agar pembicaraan bilateral terkait gencatan senjata digelar di Kuala Lumpur, setelah dua minggu bentrokan berdarah di perbatasan yang menewaskan lebih dari 40 orang dan memaksa sekitar 900.000 orang mengungsi di kedua sisi.

Dalam surat tertanggal Senin, 22 Desember 2025 kepada Menteri Pertahanan Thailand Nattaphon Narkphanit, Menteri Pertahanan Kamboja Tea Seiha menekankan bahwa pertemuan sebaiknya digelar di tempat yang aman dan netral. 

“Demi alasan keamanan terkait pertempuran yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan, pertemuan ini sebaiknya diadakan di lokasi yang aman dan netral,” tulis Tea, yang dikonfirmasi AFP.

Malaysia, sebagai ketua ASEAN, menyetujui untuk menjadi tuan rumah pertemuan di ibu kotanya, kata Menteri Seiha.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura mengatakan bahwa lokasi pertemuan “sedang dibahas saat ini,” dengan durasi dua hari, dimulai dengan pembahasan kelompok teknis. 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Thailand Nattaphon Narkphanit menyatakan bahwa pertemuan tetap direncanakan di Chanthaburi, dekat perbatasan, dan menekankan lokasinya aman.

“Pertemuan akan digelar di Chanthaburi, yang nyaris tidak ada pertempuran. Ini aman,” ujar Nattaphon, menambahkan bahwa Thailand dapat memisahkan urusan militer dan diplomatik. Namun, ia menegaskan bahwa pasukan Thailand akan terus bertempur sejauh Kamboja melanjutkan aksi militernya.

Bentrok perbatasan terbaru antara Thailand dan Kamboja terjadi setelah perjanjian gencatan senjata sebelumnya terganggu, dengan masing-masing pihak saling menuduh memulai serangan terhadap warga sipil. AS, China, dan Malaysia sempat memediasi perjanjian gencatan senjata yang berumur pendek.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mendukung pernyataan bersama kedua negara di Kuala Lumpur untuk memperpanjang gencatan senjata, namun Thailand menangguhkan kesepakatan tersebut sebulan kemudian. 

Trump menyebut konflik Thailand-Kamboja sebagai salah satu dari delapan perang yang berhasil diselesaikannya di dunia, menyatakan: “Thailand mulai menata situasi. Saya pikir ini sudah dalam kondisi cukup baik untuk dihentikan.”

Baca juga:  
Tiongkok Dukung Upaya ASEAN Dorong Perdamaian Kamboja–Thailand di Malaysia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)