Menanam Harapan di Hulu DAS Bogor, Ribuan Pohon Endemik Kuatkan Alam

Penanaman ribuan pohon endemik lokal di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dokumentasi/ istimewa

Menanam Harapan di Hulu DAS Bogor, Ribuan Pohon Endemik Kuatkan Alam

Deny Irwanto • 8 December 2025 05:21

Bogor: Upaya menjaga keseimbangan alam dan mengurangi risiko bencana terus dilakukan di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogor. Salah satunya melalui penanaman ribuan pohon endemik lokal di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, sebagai bagian dari langkah memperkuat ekosistem dan memulihkan daya dukung lingkungan.

Kegiatan penanaman ini juga melibatkan pemerintah, penggiat lingkungan, akademisi, Eiger Adventure Land, dan pengelola kawasan setempat. Pohon-pohon yang ditanam merupakan jenis endemik seperti rasamala, saninten, dan puspa, yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas lahan serta tata air kawasan hulu. 

Staf Ahli Bidang Sumber Daya Pangan, SDA, Energi, dan Mutu Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Laksmi Widjayanti, menyebut penguatan vegetasi di wilayah hulu menjadi bagian penting dari upaya jangka panjang mengurangi ancaman banjir dan longsor.

“Pemulihan ekosistem DAS tidak bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan kerja bersama agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka menengah dan panjang,” kata Laksmi dalam kererangan pers dikutip Minggu, 7 Desember 2025.

Sementara CEO Eiger, Ronny Lukito, mengaku bersyukur kegiatan tersebut berhasil menanam sekitar 350 pohon endemik lokal seperti Rasamala, Saninten, dan Puspa.

Ilustrasi freepik


“Kolaborasi dengan KLH terus memberikan kritikan, saran, dan arahan yang sangat baik. Kami sadar masih ada kekurangan, tapi kami berupaya menjaga kelestarian alam dengan maksimal,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, sekitar 350 pohon endemik ditanam sebagai tahap awal. Penanaman ini melengkapi upaya rehabilitasi yang sebelumnya telah dilakukan secara bertahap untuk memperbaiki tutupan lahan dan mengendalikan aliran permukaan air hujan.

Pakar lingkungan Prof. Tukirin Partomihardjo menilai pendekatan 
yang dilakukan tidak semata berorientasi pada penataan kawasan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati.

“Penanaman ini diarahkan untuk membangun arboretum yang menampung berbagai jenis pohon asli Indonesia. Nilainya bukan hanya ekologis, tetapi juga edukatif, terutama bagi generasi muda,” katanya.

Hal senada disampaikan pakar lingkungan Yuli Suhartono. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam rehabilitasi lingkungan, termasuk pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi setempat.

“Prinsipnya adalah menanam pohon yang tepat di tempat yang tepat, dengan tujuan yang jelas. Untuk itu, kami melakukan kajian menyeluruh, mulai dari kondisi geologi, stabilitas lereng, hingga pola curah hujan,” ujarnya.

Menurut Yuli, rehabilitasi lingkungan tidak hanya bertujuan menahan air, tetapi juga mengurangi risiko longsor yang sering terjadi di wilayah perbukitan.

“Setiap lokasi memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena itu, pendekatan berbasis data lokal menjadi kunci agar upaya pemulihan benar-benar efektif,” tuturnya.

Melalui gerakan penanaman pohon ini, para pihak berharap kawasan hulu DAS Bogor dapat kembali berfungsi optimal sebagai penyangga lingkungan, sekaligus menjadi contoh bagaimana kolaborasi dapat melahirkan aksi nyata bagi keberlanjutan alam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Deny Irwanto)