Koperasi Merah Putih Sinduadi Sleman Kembangkan Unit Usaha

Salah satu unit usaha yang dikelola KDMP Sinduadi. Dokumentasi/Pengurus KDMP Sinduasi

Koperasi Merah Putih Sinduadi Sleman Kembangkan Unit Usaha

Ahmad Mustaqim • 12 August 2025 13:13

Yogyakarta: Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki progres positif dalam mengembangkan unit-unit usaha. Namun, beberapa unit usaha belum berjalan. 

"Unit-unit usaha yang sejak awal beroperasi masih berjalan semua. Artinya yang belum aktif klinik dan apotek karena belum melakukan perjanjian," kata Ketua KDMP Sinduadi, Kliwon Suherman, dihubungi, Selasa, 12 Agustus 2025. 

Unit usaha di KDMP Sinduadi yang terus berjalan salah satunya penjualan sembako. Unit usaha sembako tersebut sekaligus penjualan gas bersubsidi. 

"Progres selanjutkan kami mengumpulkan Gapoktan (gabungan kelompok tani) untuk (distribusi penjualan) pupuk subsidi," kata Suherman. 

Baca: 

Aceh Target Operasional Penuh Koperasi Merah Putih Akhir Oktober 2025


Selain itu, Suherman melanjutkan, Unit Simpan Pinjam juga sudah mulai berjalan. Di sisi lain, proses perekrutan anggota di KDMP disebut terus bertambah. 

"Awal kami memiliki 955 orang anggota, sekarang sudah memiliki sekitar 1.350 orang anggota," ujar Suherman. 

Suherman mengatakan pengurus terus berproses menjalankan dan memprogres unit usaha yang disiapkan. Misalnya, unit usaha fotokopi saat ini dengan menyiapkan kerja sama dengan mitra. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan sumber daya permodalan hingga manusia. 

"Unit usaha baru harus modal pinjaman. Kami evaluasi dan analisa, dana untuk mengangkat karyawan berapa, berapa profit untuk operasional, mengangsur, kemampuan koperasi sampai di mana. Baru mencari SDM mengembangkan usaha lain," ucap Suherman. 

Sementara itu, pihaknya juga tengah menangani problem usaha penjualan gas yang semula kategori pangkalan menjadi sub pangkalan. Pihaknya akan mengklarifikasi ke Pertamina agar tak terjadi penurunan kategori tersebut. 

Suherman mengatakan sejak awal telah mendapat jatah 60 tabung gas sebagai pangkalan. Dengan jumlah itu, koperasi bisa mendapat keuntungan jutaan per bulannya. 

"Anggota diutamakan mengakses gas. Sebanyak 60 tabung gas modalnya Rp11,6 juta. Anggota diutamakan belanja seperti beras, gula, dan minyak. Kami sebulan bisa untung Rp3 juta," ujar Suherman. 

Ia menambahkan pengelola koperasi juga tengah berproses digitalisasi, salah satunya dalam pelaporan keuangan. Menurut dia, setiap transaksi disiapkan bisa langsung terekap sehingga memudahkan proses pelaporan. 

"Kami kerjanya paralel. Masalah laporan keuangan kami proses digitalisasi. Sembako juga, proses pembelian dan masuk jadi laporan keuangan," ucap Suherman. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)