Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Patuh Pacu di Dusun Aik Mual, Sekotong Timur, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Foto: Dok istimewa
Lombok Barat: Sucor Asset Management mendorong pembangunan sosial yang berkelanjutan melalui pendekatan Environmental, Social, and Governance (ESG). Sucor Asset Management bersama Yayasan Tunas Bakti Nusantara meresmikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Patuh Pacu di Dusun Aik Mual, Sekotong Timur, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Peresmian ini dihadiri oleh Direktur sekaligus Ketua Komite ESG Sucor Asset Management Fajrin Hermansyah, perwakilan Yayasan Tunas Bakti Nusantara Wahyu Andito. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Petualangan Literasi di Ujung Negeri, sebagai wujud nyata komitmen Sucor Asset Management.
“Di Sucor Asset Management, kami percaya investasi tidak melulu soal angka, tetapi tentang kontribusi jangka panjang terhadap masyarakat. Kami berharap Taman Bacaan Patuh Pacu menjadi ruang tumbuh bersama, tempat warga Aik Mual bisa belajar, berdiskusi, dan berkembang bersama,” ujar Fajrin Hermansyah dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Agustus 2025.
(Sucor Asset Management bersama Yayasan Tunas Bakti Nusantara meresmikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Patuh Pacu. Foto: Dok istimewa)
Perluas dampak positif investasi sosial
Menurut Fajrin, inisiatif ini juga sejalan dengan misi Sucor Asset Management untuk memperluas dampak positif investasi melalui program-program sosial yang terukur. Ia menekankan bahwa literasi adalah fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing, khususnya di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya pendidikan.
“Ke depan, kami ingin memastikan Taman Bacaan Patuh Pacu tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga menjadi katalis lahirnya ide-ide baru dari masyarakat lokal. Kami akan terus berupaya mendampingi agar fasilitas ini berkembang sesuai kebutuhan warga, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” imbuh Fajrin.
TBM ini tidak hanya ditujukan untuk siswa-siswi madrasah yang berada di lingkungan sekitar, tetapi juga terbuka untuk seluruh masyarakat dari berbagai kalangan usia. TBM ini diharapkan menjadi pusat kegiatan komunitas, tempat untuk berkumpul, bertukar pikiran, mengembangkan potensi, serta memperluas akses terhadap informasi dan literasi.
Diperkirakan sekitar 400 orang akan menjadi penerima manfaat dari taman bacaan ini, termasuk 90 siswa/i MI dan MTs serta ratusan warga dari berbagai latar belakang. TBM Patuh Pacu akan dikelola secara kolaboratif oleh unsur masyarakat, sekolah, dan pemerintah desa setempat agar keberlangsungannya dapat terjaga dan terus berkembang.