Presiden AS Donald Trump bersama PM Hongaria Viktor Orban. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 8 November 2025 08:53
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku akan mempertimbangkan memberi Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban izin membeli minyak dari Rusia, sebagai pengecualian dari sanksi energi yang diberlakukan Washington untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.
Berbicara pada Jumat saat kunjungan Orban ke Gedung Putih, Trump mengatakan pengecualian tersebut mungkin diperlukan karena “sangat sulit bagi Orban untuk mendapatkan minyak dan gas dari wilayah lain.”
Mengutip dari BBC, Sabtu, 8 November 2025, pernyataan ini muncul sebulan setelah AS secara efektif memasukkan dua perusahaan minyak terbesar Rusia ke daftar hitam, dengan ancaman sanksi bagi pihak mana pun yang membeli minyak dari mereka.
Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Hongaria menulis di platform X bahwa AS telah memberikan Budapest “pengecualian penuh dan tanpa batas dari sanksi terhadap minyak dan gas.”
Trump menambahkan bahwa meski Hongaria menghadapi tantangan logistik unik—termasuk tidak memiliki akses langsung ke laut—ia merasa “sangat terganggu” oleh negara-negara Eropa lain yang tetap membeli komoditas Rusia meski tidak terkurung daratan.
Orban, salah satu sekutu terdekat Trump di Eropa, selama ini menolak tekanan Uni Eropa terhadap Moskow. Ia kembali membela hubungan energinya dengan Rusia pada Jumat, dengan mengatakan bahwa pipa minyak bukanlah hal “ideologis” atau “politis,” melainkan “kenyataan fisik” karena negaranya tak memiliki pelabuhan.
Ketergantungan besar Hongaria pada minyak dan gas Rusia telah digunakan Orban untuk mempertahankan hubungan baik dengan Moskow sekaligus menjadi janji kampanye menjelang pemilu April mendatang, di mana ia berjanji menyediakan “energi murah dari Rusia” bagi warganya.
Dalam pertemuan tersebut, Trump dan Orban juga membahas perang di Ukraina—pembicaraan resmi pertama mereka sejak Trump kembali berkuasa—termasuk kemungkinan menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Dia (Orban) memahami Putin dan sangat mengenalnya… Saya rasa Viktor yakin perang itu akan segera berakhir,” kata Trump.
Sementara itu, Orban menyebut hanya Amerika Serikat dan Hongaria yang benar-benar menginginkan perdamaian di Ukraina.
“Pemerintah lain lebih memilih perang berlanjut karena mereka percaya Ukraina bisa menang di garis depan, yang menurut saya adalah kesalahpahaman,” ujarnya.
Trump lalu menimpali, “Jadi menurutmu Ukraina tidak bisa memenangkan perang itu?” Orban menjawab, “Kau tahu, keajaiban bisa saja terjadi.”
Selain isu sanksi energi, industri otomotif Hongaria yang bergantung pada ekspor juga terdampak tarif impor Eropa yang diberlakukan Trump, memperburuk kondisi ekonomi yang sudah lemah.
Meski kerap berselisih dengan para pemimpin Uni Eropa soal imigrasi dan demokrasi, Trump menyerukan agar Eropa “menghormati pemimpin ini dengan sangat tinggi karena dia telah benar soal kebijakan imigrasi.”
Baca juga: PM Hongaria Yakin Trump Mampu Akhiri Perang Rusia-Ukraina