Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo
Al Abrar • 8 April 2025 17:10
Puncak Jaya: Bentrokan berdarah terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, antara massa pendukung dua pasangan calon kepala daerah. Peristiwa yang berlangsung sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025 itu mengakibatkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia, lebih dari 90 orang luka-luka, serta ratusan bangunan terbakar.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menyebut bentrokan dipicu perselisihan antara pendukung Paslon 01 dan Paslon 02. Dari pendataan Puskesmas Mulia, tercatat 12 korban jiwa, delapan di antaranya berasal dari kubu Paslon 01.
"Sebanyak 91 orang mengalami luka-luka," ujar Yusuf dalam keterangannya, Selasa, 8 April 2025.
Selain korban jiwa dan luka, bentrokan juga menyebabkan kerugian material yang signifikan. "Tercatat 201 bangunan terbakar selama konflik berlangsung," jelas Yusuf.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, situasi konflik juga dimanfaatkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Satu dari 12 korban tewas diketahui tertembak oleh KKB yang beraksi di tengah ketegangan politik Pilkada.
"Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB memanfaatkan kerawanan untuk melakukan serangan bersenjata," ucap Yusuf.
Untuk merespons situasi darurat, Satgas Damai Cartenz telah memberikan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan bagi sekitar 700 warga yang mengungsi ke Polres Puncak Jaya dan Sekolah Alkitab.
"Kami terus berupaya melindungi masyarakat yang terdampak dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut," kata Yusuf.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, pada awal Maret 2025, Satgas telah berhasil membongkar jaringan pemasok senjata api dan amunisi kepada KKB. Jaringan ini diketahui beroperasi lintas provinsi dan menjadi salah satu faktor yang memperparah konflik.
"Keberhasilan pengungkapan ini sangat krusial. Jika tidak, jumlah korban bisa jauh lebih besar," ujar Yusuf.
Pihaknya kini terus bersiaga untuk mencegah bentrokan susulan dan mengamankan proses Pilkada agar berjalan damai dan demokratis.